Hard News

Waspada Puncak Penghujan, BPBD Siapkan Perkap Potensi Kebencanaan

Jateng & DIY

18 November 2019 13:05 WIB

Peristiwa pohon tumbang di Jalan Cut Nyak Dien, Jebres, Solo, Selasa (12/11/2019)

SOLO, solotrust.com– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo telah menyiagakan berbagai perlengkapan untuk menghadapi potensi kebencanaan di musim penghujan. Diprediksi puncak penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 20202 mendatang.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly kepada solotrust.com, Senin (18/11/2019).



“Kami telah siapkan segala keperluan penanganan bencana di musim penghujan. Dalam rapat koordinasi, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memprediksi puncak musim penghujan di Indonesia akan terjadi pada Januari hingga Februari mendatang. Bulan-bulan ini diwarnai hujan disertai angin kencang di beberapa wilayah, terlihat dari fenomena di beberapa daerah. Jadi, perlu diwaspadai wilayah rentan bencana yang ditimbulkan oleh curah hujan tinggi,” jelasnya.

Berbagai perlengkapan yang disiapkan BPBD Solo, antara lain tenda, perahu, peralatan dapur umum, alat pemotong pohon untuk penanganan pohon tumbang hingga berbagai keperluan logistik lainnya untuk korban bencana. Selain itu, personel BPBD bersama para relawan disiagakan untuk memonitor kebencanaan di Solo dan sekitarnya.

"Kami ada 16 personil yang siap beroperasi 24 jam nonstop. Nanti dibantu  seribu lebih relawan yang siap diterjunkan ke titik kebencanaan," kata dia.

Adapun hal yang patut diwaspadai, kata Eko Prajudhy Noor Aly adalah pohon tua rentan tumbang. Saat hujan deras disertai angin kecang Selasa (12/11/2019) sore lalu, BPBD Solo mencatat terjadi pohon tumbang di beberapa titik, seperti di Jl Cut Nyak Dien (Samping SD Warga) 1 Pohon, Jl Ir Juanda (dekat perempatan Mlipakan) 2 pohon, Jl Adi Sumarmo (Selatan Kecamatan Banjarsari) 1 pohon, Jl Kartini (depan Toko Buku Sekawan) 1 pohon, Jl Slamet Riyadi (depan SMP PL Bintang Laut) 1 pohon.

“Jl Slamet Riyadi (perempatan Pasar Pon) 1 pohon, Jl Slamet Riyadi (Timur Satlantas) 1 dahan, Penumping (belakang Solo Grand Mall) 1 pohon, Jl Kyai H Masykur (Rusunawa Jurug) 2 pohon, Taman Satwa Taru Jurug 1 pohon, Jl Dr Soeharso, Jajar (Fajar Indah) 1 pohon, Jl Adi Sucipto (depan Manahan) 1 dahan, total ada 12 pohon dan 2 dahan,” paparnya.

“Dimohon kepada warga sekitar bila mengetahui pohon yang sudah lapuk agar melaporkan ke dinas terkait untuk minta ditebang atau perempelan,” imbuh Eko Prajudhy Noor Aly.

Pihaknya juga mengimbau agar warga di lokasi rawan bencana berdekatan aliran Sungai Bengawan Solo untuk waspada setiap saat, termasuk memperhatikan kondisi selokan dan saluran air.

"Khususnya untuk kawasan Kampung Sewu, Semanggi, dan lainnya yang rawan banjir saat Bengawan Solo harap waspada. Ada baiknya warga di kawasan lain juga ikut memperhatikan lingkungannya untuk meminimalisasi potensi bencana," ujarnya

Sementara itu, Pembina SAR Rajawali, Bambang Pradotonagoro menekankan pada aspek komunikasi antarorganisasi relawan dan pemerintah. Di Solo terdapat sejumlah kelompok relawan yang siap merapatkan barsisan untuk meminimalisasi maupun menangani bencana alam.

“Di Solo dari data terakhir ada sektar 200 kelompok relawan, seperti di bawah BPBD ada 50 personel, di bawah Polresta ada 30 personel. Jadi nanti tim komunikasi akan membantu koordinasi apabila terjadi kebencanaan agar penanganan bisa terdistribusi dengan baik,” ucapnya. (adr)

(redaksi)