SOLO, solotrust.com – Tim Andromeda DKVengers siap bersaing dengan finalis lainnya lewat karya desain Instagram poster kesetaraan gender dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2019 yang dlaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Kamis hingga Sabtu (14-16/11/2019).
Tim Andromeda DKVengers merupakan gabungan mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta angkatan 2017, terdiri atas Ade Pamungkas selaku Ketua Tim, Hanifa Muthia Majida, dan Difa Dhiya Mufidah dibimbing dosen Basnendar Herryprilosadoso.
“Kami mengusung Kampanye tentang kesetaraan gender yang diikutkan dalam kompetisi ini, di mana kami ikut serta di skim Lomba Divisi IV berupa Instagram (IG) Poster,” ujar Ade Pamungkas kepada solotrust.com, Rabu (13/11/2019).
Ia menjelaskan, judul karya yang diangkat "Mulutku Dibungkam" dengan tema kesetaraan gender. Isu ini diusung karena gender perempuan di masyarakat dinilai masih terpinggirkan atau dipandang sebelah mata, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan.
Kampanye kesetaraan gender diformat dalam bentuk desain Instagram Poster dan diunggah, kemudian masyarakat umum bisa merespons melalui "like", "follow", dan "comment" sebagai bentuk komitmen dalam hal kesetaraan gender.
“Kami sudah menyisihkan ratusan tim lain, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta dari seluruh Indonesia. Di UNY kami bertemu sepuluh finalis terbaik,” aku Ade Pamungkas.
Dosen pembmbing, Basnendar menuturkan prestasi mahasiswa sangat membanggakan di mana ISI Surakarta merupakan satu=satunya perguruan tinggi seni di Indonesia yang lolos hingga babak final sepuluh terbaik.
“Tim ini sebagai salah satu dari dua tim dari ISI Surakarta yang lolos babak final Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM 2019) sebagai kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mendorong Education 4.0, Sustainable Development Goals (SDGs), serta Penghormatan Gender dalam kehidupan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di kalangan para mahasiswa dan dosen,” tutup dia. (adr)
(redaksi)
