Serba serbi

Harapan Hidup Pengidap HIV, Kemenkes Sediakan Obatnya

Olahraga

6 Desember 2017 11:05 WIB

(ilustrasi)

PALEMBANG, solotrust.com - Beberapa tahun lalu, diagnosis positif HIV atau AIDS seringkali diibaratkan seperti bunyi lonceng kematian. Namun saat ini perkembangan dunia pengobatan, HIV sebenarnya ada obatnya.

Seperti halnya dengan penyakit kronis atau menahun lainnya, meskipun tidak dapat menghilangkan penyakit, namun dengan terapi obat yang tepat dapat membantu memperpanjang harapan hidup.



Dengan menjalani terapi Anti Retroviral (ARV), orang yang terinfeksi virus HIV tetap bisa memiliki umur yang panjang, sehat, dan produktif. Terapi ARV secara teratur sangat penting bagi orang dengan HIV positif, karena akan menekan jumlah virus HIV yang ada di tubuh sekaligus menjaga kekebalan tubuh (CD4 > 350).

“Minum obat ARV bagi mereka yang HIV positif akan mencegah penularan pada orang lain, mencegah munculnya gejala AIDS, menjaga produktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup”, jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Subuh MPPM, dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari AIDS Sedunia 2017 di Griya Agung Palembang, Selasa pagi (5/12/2017).

Hingga saat ini, pemerintah tetap menjamin ketersediaan pengobatan ARV. Di tahun 2017, Kemenkes menganggarkan dana lebih kurang Rp800 miliar agar masyarakat, khususnya orang dengan HIV-AIDS atau para ODHA, bisa mendapatkan dan memanfaatkannya secara gratis.

Pada masa lalu, tidak semua ODHA bisa memulai terapi ARV, hanya ODHA dengan persyaratan klinis tertentu (CD4<350). Namun, penelitian klinis beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi HIV sebaiknya memulai terapi ARV dini (tanpa memandang jumlah CD4) karena terbukti memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan dan ketahanan hidup pasien.

Karena itu, Kemenkes menyambut baik kabar gembira tersebut dengan melakukan inovasi treat all pada tahun 2018, yakni semua ODHA di Indonesia dapat memulai terapi ARV berapapun jumlah CD4 nya. (kemenkes)

(way)

Berita Terkait

Daebak! Ini 6 Pasangan K-Pop yang masuk List AO3 2023, Apakah Biasmu Ada di Sini?

Naik 2 Kali Lipat, Penderita TBC di Klaten Tembus 1315 Kasus, 32 Orang Meninggal

Astaga! Penderita HIV-AIDS di Sukoharjo Tembus 813 Orang, Mayoritas Usia Produktif

Film Brahmastra Part One Shiva, Sajikan Kisah Mitologi India dalam Balutan Teknologi Mutakhir

Pentingnya Pengetahuan Masyarakat Tentang HIV, Pemkab Klaten Gelar Sosialisasi HIV/AIDS

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, Pemkab Klaten Gelar Sosialisasi HIV/AIDS

Naik 2 Kali Lipat, Penderita TBC di Klaten Tembus 1315 Kasus, 32 Orang Meninggal

Astaga! Penderita HIV-AIDS di Sukoharjo Tembus 813 Orang, Mayoritas Usia Produktif

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, Pemkab Klaten Gelar Sosialisasi HIV/AIDS

Kunjungi Anak Pengidap HIV, Anggota Dewan Salurkan Bansos

Kunjungi Anak Pengidap HIV, Anggota Dewan Salurkan Bansos

Yayasan Lentera Minta Pendidikan Formal Bagi ADHA, Pemkot Siapkan Sejumlah Sekolah Lain

Yayasan Lentera Minta Pendidikan Formal Bagi ADHA, Pemkot Siapkan Sejumlah Sekolah Lain

Dikritik Regrouping Berujung Penolakan ADHA, Begini Penjelasan Wali Kota Surakarta

ADHA Masih Jadi Momok di Lingkungan Sekolah, Puger: Negara Harus Hadir!

Peringati Hari HIV/AIDS Sedunia, Komunitas Peduli Aids Gelar Sosialisasi di CFD

Sosialisasikan HIV/AIDS, KPA Surakarta Bakal Optimalkan Warga Peduli AIDS

Fasilitas Kesehatan untuk Penderita HIV/AIDS Perlu Ditingkatkan

Boyolali Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara sebagai Kota Sehat

Aksi Tolak RUU Kesehatan, Kemenkes Minta Dokter dan Nakes Tak Tinggalkan Pelayanan Pasien

Mudik Lebaran 2023, Kemenkes Siagakan Ribuan Pos Kesehatan hingga Ambulans Motor

Omicron Subvarian XBB Terdeteksi di Indonesia, Masyarakat Diimbau Waspada

Peduli ODGJ, Bupati Boyolali Gaet Penghargaan Kemenkes

Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Internasional sesuai Standar WHO, Begini Cara Aksesnya

Berita Lainnya