Hard News

Komunitas Kota Kita Sebut Bersepeda 3 x 30 Menit Bikin Senang Lho dan Banyak Manfaat Lainnya

Jateng & DIY

31 Oktober 2019 11:02 WIB

Sosialisasi Optimalisasi Bersepeda Dishub dan Kota Kita di Hotel Loji Solo, Sabtu (26/10/2019).

SOLO, solotrust.com – Komunitas Kota Kita mendorong transportasi berkeadilan dan berkelanjutan di kota dengan menggunakan sepeda sebagai alternatif kendaraan untuk solusi tantangan transportasi perkotaan.

Perencana dan Project Manager Kota Kita, Hasanatun Nisa Thamrin mengungkapkan, tantangan perkotaan meliputi, peningkatan jumlah kendaraan bermotor, layanan transportasi publik yang belum terintegrasi dan pembangunan yang berfokus pada penyediaan akses kendaraan bermotor, bahkan menghilangkan akses bagi kendaraan tidak bermotor.



“Urbanisasi juga terus meningkat, dari data World Bank 2014 di Indonesia dalam kurun 10 tahun mendatang 68 persen penduduknya tinggal di kawasan perkotaan, yang berdampak pada kemacetan polusi degradasi lingkungan, hingga faktor kesehatan,” kata Nisa kepada solotrustcom, Kamis (31/10/2019)

Dalam sosialisasi optimalisasi bersepeda bersama Dinas pehubungan, di Hotel Loji Solo Sabtu (16/10/2019), diberikan sebuah form kepada masyarakat dan pesepeda seperti intensitas bersepeda, kendala bersepeda, harapan pesepeda, kesediaan beralih ke moda transportasi sepeda. Nisa juga mengemukakan manfaat bersepeda.

“3x30 menit bersepeda membuatmu senang, 50 persen jauh dari penyakit kardiovaskular, 1.3 hari lebih kebal dari sakit, jaringan otot lebih kencang, peningkatan 28 persen suplai aliran darah ke otak,” paparnya

Alasan bersepeda di Solo? kata dia, Kota Solo memiliki akar budaya bersepeda yang kuat, sesuai misi masa lalu adalah Solo masa depan, mendukung strategi wali kota Surakarta wasis dan waras, infrastruktur eksisting sudah mendukung, mendorong peningkatan keselamatan jalan, mendorong budaya bersepeda menuju Solo Kota Ramah Pesepeda dan peduli lingkungan mengurangi emisi kendaraan.

“Akan tetapi dalam berepeda juga ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti menggunakan sinyal tangan terlebih dahulu, saat akan berbelok atau berhenti, berada di jalur lambat atau jalur khusus sepeda, tidak melakukan kegiatan yang membahayakan diri dan orang lain, bersepeda di belakang kiri kendaraan besar bukan di sampingnya, jika berkelompok maksimal dua baris, memperhatikan rambu lalu lintas, ketika berpindah ruas jalan bertahap dari satu ruas ke ruas lainnya, utamakan menyeberang di zebra cross, dan menggunakan pendukung keselamatan” jelasnya. (adr)

(wd)