Pend & Budaya

Unik! Para Model ini Kenakan Batik Sutera Daun Singkong

Pend & Budaya

26 Oktober 2019 18:17 WIB

model Redline mengenakan batik sutera daung singkong.


SUKOHARJO, solotrust.com - Peragaan busana atau fashion show merupakan agenda rutin yang pasti diadakan oleh sekolah model atau agensi model. Tidak terkecuali Redline Models, sebagai sekolah model sekaligus agensi yang berada di Solo, tak terhitung menyelenggarakan peragaan busana di berbagai tempat. Namun ada yang berbeda di ajang paling baru yang dilaksanakan oleh Redline Models.



Owner Redline Models, Artha Christian mengungkapkan, dalam peragaan busana October Fashion Festival 2019 yang diadakan di Hartono Mall Solo Baru, Kamis (24/10/2019), pihaknya bekerjasama dengan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) 2019 Universitas Batik Surakarta (UNIBA Solo) dalam hal wardrobe yang dikenakan oleh para modelnya.

"Yang membedakan fashion show pada kali ini adalah wardrobe yang dikenakan para model, yaitu Batik Sutera Daun Singkong," ujarnya pada solotrust.com, Kamis (24/10/2019).

Uniba Solo melalui program Hi-Link dengan dana hibah pengabdian masyarakat dari Kemenristek Dikti dari tahu 2014-2016 telah menghasilkan prototipe produk inovasi teknologi berupa batik sutera yang ramah lingkungan dengan bahan baku kokon ulat sutera Samia Cynthia Ricini, boisd pemakan daun singkong yang dikembangkan di Kab. Wonogiri Jawa Tengah. Produk inovasi batik sutera ini selain memiliki potensi pasar lokal, nasional maupun internasional, memiliki keunggulan yang lain yaitu sumber pakan ulat sutera daun singkong berasal dari sumber daya alam lokal.

Usaha Persuteraan Alam merupakan serangkaian kegiatan dimulai dari kegiatan pemeliharaan ulat sutera yang menghasilkan kepompong ulat sutera yang dipintal sebagai bahan baku pembuatan benang sutera, kegiatan pertenunan yaitu pembuatan benang sutera menjadi kain sutera dan produk jadi lainnya berbasis sutera serta meliputi pemasarannya.

Hasilnya dapat dilihat pada penampilan para model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk kali ini. Wardrobe yang dikenakan para model ada yang sudah berbentuk baju jadi, baju muslim, dan juga kasual. Selebihnya masih dalam bentuk kain yang di-drappery oleh para mahasiswa fakultas Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS Solo). Sebanyak 18 model anak-anak dan 14 model dewasa tampil dalam peragaan busana tersebut, didukung oleh tim tata rias dari Mineral Botanica Cosmetics.

"Semoga melalui ajang fashion show ini dengan mengenakan produk batik ramah lingkungan berkarakter bangsa hasil inovasi anak bangsa, bisa dihargai dan dilestarikan oleh masyarakat pada umumnya," kata Artha. (rum)

(wd)