Hard News

Komisi B DPRD Karanganyar Sidak Pasar Tawangmangu, Retribusi dan MCK Menjadi Sorotan

Jateng & DIY

16 Oktober 2019 14:27 WIB

Komisi B DPRD karanganyar lakukan inspeksi mendadak (sidak ) di wilayah Kecamatan Tawangmangu.

KARANGANYAR, solotrust.com-  Komisi B DPRD karanganyar lakukan inspeksi mendadak (sidak ) di wilayah Kecamatan Tawangmangu. DPRD Karanganyar di wilayah tersebut  mengkritisi kondisi pelayanan di Pasar Tawangmangu.Dalam sidak Selasa (15/10/2019)kemarin, didapati sejumlah kios mangkrak, mandi cuci kakus(MCK) yang  kurang layak dengan  dukungan minim pada event event malam hari.

Sekretaris Komisi B DPRD Karanganyar  Boby Aditia Putra, Rabu (16/10) mengatakan, semua saat sidak menjadi bahan rujukan agar pembenahan Pasar Tawangmangu agar lebih baik lagi. Pasar tradisional itu merupakan ikon penting pariwisata di Tawangmangu, sehingga perbaikannya lebih diutamakan.



“Masing-masing anggota memiliki catatan sendiri. Pada intinya, potensi Pasar Tawangmangu bisa dimaksimalkan. Hanya saja butuh pembenahan,” kata Boby.

Ia memaparkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi, MCK serta bagi hasil pihak ketiga untuk parkir Rp 364 juta pada 2019. Hingga September diperoleh Rp 265 juta. Pengelola pasar optimis mampu mencapai kekurangan Rp 100 juta dalam tiga bulan jelang tutup tahun.

“Itu pasar wisata. Taman parkir selalu penuh, perlu optimalisasi. Tak sedikit ambil parkirnya di terminal, bukan di taman parkir pasar. Toilet juga perlu dibenahi, terutama kebersihannya,” katanya.

Ia juga menyarankan pemasangan genzet berkapasitas cukup untuk menerangi dan menjadi sumber listrik saat even di malam hari.

Ia memungkinkan target PAD pada 2020 dinaikkan. Salah satu caranya dengan mengisi kios dan los mangkrak. Latri Listyowati, Anggota Komisi B lainnya meminta aset pasar dijaga. Sebab, ia mendapati tong sampah hilang.

“Pasar memang identik dengan sampah. Tapi usahakan Pasar Tawangmangu tidak terlihat kumuh. Jaga tong sampahnya agar enggak hilang. Letakkan di sudut-sudut strategis supaya pengunjung tidak buang sampah sembarangan,” katanya.

Para anggota lainnya memiliki catatan sendiri, misalnya e-retribusi yang belum diterapkan. Adhe Eliana dari Partai Gerindra mengungkapkan hal itu. Menurutnya, cara penarikan retribusi secara elektronik memudahkan pencatatan, pemungutan dan akuntabel.

Dari Partai Demokrat, Leo Edi Kusumo menyarankan adanya produk unggulan yang hanya bisa didapat di Pasar Tawangmangu. Hal itu akan membentuk citra positifnya.

“Pasar ini patut dicontoh dan dijadikan rujukan pasar tradiaional lainnya,” katanya. (joe)

(wd)