Serba serbi

Cabuk Rambak, Makanan Tradisional Nan Melegenda

Wisata & Kuliner

13 Oktober 2019 16:57 WIB

Cabuk rambak. (dok/net)


Solotrust.com- Kota Solo merupakan salah satu kota dimana banyak sekali kuliner yang menggugah selera. Maka dari itu banyak sekali wisatawan baik dalam kota maupun dari luar kota yang merasa sangat senang berkunjung di kota Solo, karena banyaknya kuliner yang menggoda selera untuk menyantapnya.



Salah satu kuliner tradisional yang dahulu kala cukup popular di Kota Solo ialah cabuk rambak. Cabuk rambak merupakan kuliner khas Kota Solo yang sudah ada sejak tempo dahulu. Cabuk rambak biasanya dijual di pasar – pasar tradisional. Agak sulit memang untuk mencari kuliner yang satu ini karena penjualnya biasanya ibu – ibu dengan menggunakan tenggok (tempat dari bambu) dan biasanya digendong di punggung. Jualannya pun terkadang dijajakan secara keliling sehingga memang sulit dicari kalau memang tidak mengetahui jam pastinya berjualan. Meski demikian saat ini di beberapa pasar juga adapenjual cabuk rambak yang berjualan di tempat dan tidak berjualan keliling.

Cabuk rambak memang termasuk makanan sela karena bukan tergolong makanan berat. Cabuk rambak yang terdiri dari ketupat yang diiris-iris tipis lalu disiram dengan kuah yang terbuat dari saus wijen yang dicampur dengan kemiri, serta kelapa parut yang terlebih dahulu disangrai. Kemudian untuk pelengkapnya biasanya dalam cabuk rambak juga ditambah dengan karak (seperti kerupuk yang terbuat dari nasi yang telah dikeringkan dan dicampur dengan bleng kemudian digoreng). Cabuk rambak biasanya disajikan menggunakan daun pisang yang telah dibentuk sedemikian rupa, serta biasa disebut dengan pincuk.

Nama cabuk sendiri mengacu pada wijen yang digunakan dan telah disangrai. Sementara rambak adalah sebutan untuk kerupuk yang terbuat dari kulit binatang seperti sapi atau kerbau. Namun karena harga dari rambak yang semakin hari semakin mahal, sementara si penjual tidak mau menaikkan harga dari cambuk rambak, maka penggunaan rambak pun diganti dengan karak.

Meski telah diganti dengan karak, uniknya makanan ini masih menggunakan nama cabuk rambak bukan diganti dengan cabuk karak.  Harga seporsi untuk cabuk ramba pun tergolong murah karena harganya tidak lebih dari lima ribu seporsi. (dd/berbagai sumber)

(wd)