Pend & Budaya

30 Fashion Desainer Solo Ramaikan Solo Batik Fashion 2019

Pend & Budaya

11 Oktober 2019 09:02 WIB

Jumpa pers Solo Batik Fashion 2019.


SOLO, solotrust.com - Solo Batik Fashion telah mencapai gelaran ke 11 kali pada tahun 2019 ini. Sebelum menuju gelaran utama, pre event Solo Batik Fashion 2019 telah diselenggarakan untuk mempromosikan gelaran tersebut kepada masyarakat. Nuansa segar dihadirkan oleh penyelenggara dengan memanfaatkan destinasi wisata Gedung Juang 45 Jl. Mayor Sunaryo Kedung Lumbu Pasar Kliwon Solo, Rabu (9/10/2019).



"Solo Batik Fashion mengusung tema Solo Membatik Dunia. Harapan kami adalah agar Solo menjadi kota fashionnya dunia dimana batik batik bisa memberikan kekuatan motif dan filosofi. Agar semua dunia tahu bahwa Indonesia budaya dan adat istiadatnya luar biasa," tutur Rory Wardana, Koordinator Acara, Rabu (9/10/2019).

Menurutnya, secara total Solo Batik Fashion 2019 yang ke 11 ini akan menampilkan karya busana 30 desainer Solo dan sekitarnya. Pada hari pertama tanggal 19 Oktober 2019 nanti sebanyak 15 desainer memamerkan koleksi busananya. Begitu pula di hari kedua pada tanggal 20 Oktober 2019 ada 15 desainer yang akan unjuk karya. Masing-masing desainer biasanya mengeluarkan 8 koleksi.

Para desainer yang terlibat antara lain Monica Hadiyanto, Ria Soenaryo, Owens Joe, Joko SSP, Riana Kesuma, Tuty Adib, Imazha, Adijaya, Robin Karebet, Bella Quarta, Astuty Kharisma, Tiara Oscar, Gunawan Setiawan, Rory Wardana, A.S.A.P dan lainnya. Para desainer tersebut memamerkan koleksinya di sudut-sudut Gedung Juang 45 untuk dinikmati para pengunjung pre event.

"Harapannya adalah Solo bisa booming di mata internasional dan batik pun melambung tinggi di mata dunia," ujarnya.

Salah seorang desainer, Tuty Adib, berharap kota Solo dapat menjadi pusat mode berskala dunia sebagaimana kota-kota ikonik busana lain seperti Milan Italia atau Paris Perancis. Terlebih dengan latar belakang Solo sebagai kota budaya yang kaya akan sejarah busana. Bahkan ia mengharap Solo Batik Fashion ke depan menjadi Batik Fashion Week.

"Solo bisa menjadi Milan-nya Indonesia sebab histori fashion Solo sangat banyak dan ikonik. PR kita, Solo bisa menjadi ikon dunia, dan bisa menjadi kota fashion dunia untuk batiknya. Apalagi batik harus dibawa ke kancah internasional sehingga orang luar negeri berkiblat ke Solo. Kita yang punya kain, kita yang mempromosikan dan mengambil pasar dunia. Ini PR kita bersama, Solo Batik Fashion ke depan," papar Tuty Adib.

Nantinya, Solo Batik Fashion 11 akan dimeriahkan oleh lomba perancangan mode, Most Talented Fashion Designer Show, Batik Design Fashion Competitions, dan Solo Batik Fashion Icon. Fashion show Putra Putri Batik Competition dengan 3 kategori usia yaitu 4-7 tahun, 8-12 tahun dan 13-18 tahun. Juga diramaikan 20 booth kuliner, fashion dan teknologi. Puncak acara akan digelar pada tanggal 19-20 Oktober 2019 di Balai Kota Surakarta. (Rum)

(wd)