SOLO, solotrust.com - Semarak Hari Batik Nasional 2019 di Istana Mangkunegaran Solo kian terasa saat kedatangan Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana beserta rombongan sekitar pukul 10.00 WIB
Setibanya di lokasi tak lama Jokowi yang mengenakan setelan batik lengan panjang dan celana panjang hitam serta Iriana mengenakan kebaya warna merah, beserta Mufidah Jusuf Kalla dan OASE kabinet kerja membatik bersama 500 pembatik terdiri dari pengrajin batik, anak sekolah dan mahasiswa dari berbagai daerah, dengan tajuk Membatik Untuk Negeri 2019
Jokowi membatik motif Sekar Jagad yang menggambarkan berbagai keragaman motif batik yang dirangkai dalam satu buah kain mori sebagai simbol bahwa batik tidak hanya milik orang jawa saja akan tetapi sudah jauh berkembang ke banyak daerah lain di Indonesia, sebagai warisan budaya yang mempersatukan bangsa Indonesia.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama peserta lainnya tampak melakukan proses pembuatan batik tulis secara rinci dan seksama seperti melukis di kain dengan canting cap. Jokowi membatik dengan cara mengecap kain belasan kali memenuhi kain mori tersebut, sedangkan Ibu Iriana membatik dengan cara mencanting.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga meluncurkan buku saku dan e-book Augmented Reality karya Yayasan Batik Indonesia untuk lebih mendekatkan batik kepada milenial dengan cara kekinian yang berisi sejarah batik dan ragam seputar batik.
Serta menyerahkan sejumlah penghargaan seperti dari Yayasan Batik Indonesia kepada sekolah pelopor pengguna batik karya siswa, di mana sekolah mengedukasi kepada siswa mengenai budaya membatik sebagai bagian dari pengembangan batik, yakni SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
Lalu Jokowi menyerahkan piagam indikasi geografis batik tulis Nitik Yogyakarta dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada Paguyuban Batik Tulis Yogyakarta, yang telah merangsang lebih banyak dunia perbatikan mempunyai ragam hias yang memang diketahui dan berasal dari daerah yang mempunyai asal motif batik tersebut agar tidak dipatenkan negara lain.
Selain itu, Jokowi juga menyaksikan peluncuran sinergi pengembangan perajin batik melalui Bank Wakaf Mikro dari Otoritas Jasa Keuangan, program ini memberikan insentif kepada pembatik dengan pemberian modal untuk pembelian peralatan membatik kain, malam dan lain sebagainya sehingga bisa mandiri dengan bantuan tersebut, tidak menggunakan bunga dan termnya satu tahun pinjaman.
Hingga sertitifikasi profesi batik kepada 100 pembatik oleh Kepala Bekraf, Triawan Munaf. Dengan sertifikasi tersebut pembatik mempunyai license membatik dengan baik, hal ini penting untuk kegiatan ekspor. Dalam acara ini, Presiden Jokowi disuguhkan dengan Tarian Hambabar Batik.
Selain itu, pada Peringatan Hari Batik Nasional 2019 ini Jokowi juga menerima sebuah buku berjudul 10 Tahun Diplomasi Batik Indonesia yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri.
"Secara khusus saya menyapa para pengrajin batik, pembuat canting, pengusaha batik, penjual batik hingga semua para pemakai batik, selamat hari batik nasional 2019, terima kasih telah menjaga dan menciptakan karya adi luhung bagi bangsa dan negara menggoreskan jati diri dan memberikan sumbangsih Indonesia kepada kebudayaan dunia," kata Jokowi.
Jokowi juga mengaku bangga atas penetapan batik sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesoa oleh UNESCO 10 tahun yang lalu tepatnya 29 September 2009.
"Kita wajib mengemban amanah menjaga keluhuran budaya, megembangkan kreatifitas batik nusantara agar pertumbuhan baju batik terus berkembang pesat di tanah air, batik tampil di panggung fashion dunia, batik massif dipakai rakyat dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Kata Jokowi melalui Hari Batik Nasional ini merupakan momentum bangsa dan negara dalam menjaga komitmen terhadap batik Indonesia. Komitmen untuk membentuk generasi muda Indonesia yang berkontribusi melestarikan batik.
"Tadi saya pas keliling tanya ke adik-adik SMP, SMA, SMK, saya senang mereka diajarkan muatan lokal membatik, katanya seminggu tiga kali belajar membatik. Komitmen ini yang terus kita pegang, UNESCO akan mengevaluasi kembali, kita harus tunjukkan kerja keras kita dalam melestarikan batik untuk menjaga pengakuan UNESCO, dibutuhkan dukungan dari semua pihak, saya senang tadi penari juga mengenalkan nama- nama batik," tutur presiden.
Lantas Jokowi memanggil para penari tersebut dan meminta para penari kembali membentangkan masing-masing batik yang dibawa seperti batik Sido Luhur, Sido Mukti, Parang Klithik, Sido Mulyo, Parang Barong, Tambal Pamiluto, dan Parang Kusumo.
"Keberhasilan dalam mengembangkan batik ini membuktikan dedikasi kecintaan para pembatik, seniman, pengusaha dan masyarakat terhadap batik. Tugas kita selanjutnya mengajak generasi muda untuk terus mencintai batik, mengajak masyarakat dunia untuk mengenakan dan mengagumi batik, batik sebagai duta budaya global dari Indonesia, batik semakin berjaya dan lestari, menumbuhkan ekonomi rakyat yang merata," ucap Jokowi.
Setelah prosesi seremonial, Presiden Jokowi bersama rombongan meninjau stand demi stand Pasar Batik dari berbagai perusahaan, salah satunya batik dari Bakti Budaya Djarum Foundation yang menampilkan pameran pasar batik rakyat, batik installation dan peragaan busana, yang disaksikan Jokowi bersama rombongan secara langsung mendatangi stand dari Djarum Foundation tersebut sebagai dukungan inovasi PT. Djarum konsisten menjaga kelestarian dan kekayaan budaya Indonesia.
Bakti Budaya Djarum Foundation juga melakukan pemberdayaan masyarakat dan rutin memberikan pelatihan kepada para ibud an remaja sejak tahun 2011.
Sementara itu, Ketua Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita meminta Presiden Jokowi menjadi role model penggunaan batik serta Jokowi juga diminta mengimbau instansi pemerintahan di hari kerja tertemtu mengenakan batik.
“Penggunaan batik harus ditingkatkan, Pak Jokowi. Pengakuan ini merupakan kebanggan bagi kita semua khususnya pengrajin batik, jadi harus kita pertahankan dan lestarikan, slaah satunya melalui Hari Batik Nasional ini,” ujar Ginanjar.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama rombongan kemudian meninggalkan lokasi Istana Mangkunegaran sekitar pukul 11.45 WIB. (adr)
(wd)