Entertainment

Abah Lala, Cerita di Balik Segernya Senggakan "Cendol Dawet"

Musik & Film

19 September 2019 09:21 WIB

Abah Lala, pentolan orkes dangdut MG 86 Pro sekaligus pencipta jargon "Cendol Dawet". (Dok. youtube abah lala official)

SOLO, solotrust.com - Senggakan (jargon atau yel - yel) "Cendol Dawet" saat ini tengah menjadi yel - yel fenomenal. Saking fenomenalnya, Cendol Dawet kerap diserukan hampir di setiap show dangdut di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Popularitas jargon atau yel - yel cendol dawet ini berawal dari aksi Abah Lala, yang tak lain adalah pencipta jargon tersebut sekaligus pentolan orkes MG 86 Production yang sering memberikan lirik tambahan ‘Cendol Dawet’ saat menyanyikan lagu ‘Pamer Bojo‘ karya Didi Kempot dalam berbagai pementasan di kawasan Pantura.



Terlepas dari lagu berjudul "Pamer Bojo" milik musisi campursari legendaris Didi Kempot yang berjuluk The God Father of Broken Heart, yang sekarang lagi ngehits. Ternyata jargon "Cendol Dawet" punya cerita sendiri.

Menurut penciptanya, yakni Abah Lala, ternyata jargon yel - yel Cendol Dawet mempunyai sekelumit kisah dibaliknya. Seperti dilansir solotrust.com dari akun youtube abah lala official.

"Cendol Dawet itu, dulu kita menepis dari senggakan (jargon) untuk para pecinta musik dangdut. Dulunya saya sering dengar hal - hal lain, yang sekiranya didengar oleh anak - anak atau khalayak umum itu tidak bagus, mungkin ini untuk pendapat saya," ungkap pria yang bernama asli Agus Purwanto itu, lewat unggahan video youtube.

Lantas, bagaimana kalimat "Cendol Dawet" bisa menjadi inspirasi Abah Lala hingga saat ini menjadi jargon dangdut fenomenal seperti saat ini?. Dikisahkan Abah Lala, bahwa ide pembuatan jargon "Cendol Dawet" itu, sebelumnya hanyalah celotehan Abah Lala bersama rekan - rekannya di media sosial.

"Dari sini, kita MG86 Production, setiap komunikasi di media sosial, kalau pagi jam setengah delapan, pasti (saling tanya) sedang apa?, semuanya menjawab cendol dawet, sedang apa? cendol dawet!. Dari situ akhirnya kita sering ngomong cendol dawet, cendol dawet," kenangnya.

Lebih lanjut, pria kelahiran 24 Oktober 1986 itu mengatakan kalau senggakan "Cendol Dawet" mulanya belumlah 'sesegar' sekarang.

"Itu pertama kita serukan dalam acara dangdut. Cendol..! dawet!, cendol..!  dawet!, cendol..! dawet!. Dulu hanya itu, cuma ada cendol dawet. Terus ditambahi cendol dawet seger, piro? (berapa) lima ratusan," ucapnya.

Kenapa kok lima ratusan?, usut punya usut, pun kata Abah Lala, karena minuman cendol dawet yang dibeli dari tukang sayur langganannya, memang harganya Rp 500.

"Itu saja tidak pakai ketan. Cuma cendol sama dawet, dibungkus dalam plastik. Itu sampai sekarang harganya pun masih Rp. 500," ucap pelantun lagu Wong Edan Kuwi Bebas itu.

Di akhir cerita, pria asal Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Boyolali itu pun mengaku senang karena jargon atau yel - yel dangdut karyanya ngeboom hingga terkenal seperti sekarang. Alasannya, memang itu telah menjadi keinginnya, sebagai jargon dangdut yang tidak selalu diidentikkan dengan hal porno, sehingga dapat diterima semua kalangan.

"Didengarkan anak - anak juga enak, kalau (didengar) orang tua pun juga bisa bikin gayeng suasana. Itu saya pribadi, kalau itu (jargon) diserukan di acara show dangdut atau yang lainnya, ya saya senang sekali. Saya pun bangga dengan MG 86 Production, bahwa yang namanya dangdut itu tidak harus yang berbau - bau porno atau berbau tidak mengenakkan. Yang jelas, Cendol Dawet saja sudah bikin seger dan marai (membuat) gayeng. Apalagi nanti kalau sudah dikasih ketan, jadi harganya seribu," kelakarnya.  

 

Berikut adalah sisipan lirik jargon Cendol Dawet dalam cuplikan lagu Pamer Bojo karya Didi Kempot  alias God Father of  Broken Heart yang kini lagi viral dilantunkan banyak biduan di atas pentas hingga digilai para pecinta musik dangdut.

 

Koyo ngene rasane wong nandang kangen

Rino wengi atiku rasane peteng

Tansah kelingan kepingin nyawang

Sedelo wae uwis emoh tenan

 

Cidro janji tegane kowe ngapusi

Nganti seprene suwene aku ngenteni

Nangis batinku nggrantes uripku

Teles kebes netes eluh cendol dawet

 

(Cendol dawet Cendol dawet segerr Cendol cendol, dawet dawet

Cendol cendol, dawet dawet

Cendol cendol, dawet dawet

Cendol dawet segerr

Piro?, Lima ratusan

Terus? nggak pake ketan

Ji, ro, lu, pat, limo, enem, pitu, wolu

Hntak gintak gintak, oi

Hntak gintak gintak, oi

Hntak gintak gintak, oi

Lolo lolo, yes!)

 

Nyanyian ‘Cendol Dawet’ versi Abah Lala ini bahkan ikut dipopulerkan oleh banyak pedangdut lainnya seperti

Resa Lawang Sewu salah satu pedangdut tenar di kawasan Pantura saat konser di Jakarta Fair 2019.

Nyanyian cendol dawet semakin viral setelah ikut dilantunkan Soimah Pancawati hingga Sisca JKT 48. (Kc)

(wd)