Serba serbi

Dosen UNS Ciptakan Bone Graft Dari Tulang Sapi untuk Korban Patah Tulang

Olahraga

13 September 2019 19:02 WIB

Dosen dari Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT), Dr Joko Triyono saat road show product Se-mar Bone Graft di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Jebres, Solo, pada Kamis (12/9/2019)

SOLO, solotrust.com – Tim dari dosen beberapa disiplin ilmu Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menciptakan material tiruan bone graft menggunakan tulang sapi untuk menggantikan dan memperbaiki struktur tulang yang rusak akibat patah tulang atau kecelakaan.

“Bone graft ini fungsinya sebagai material pengisi tulang. Kami beri nama Se-mar Bone graft,” kata Dosen dari Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT), Dr Joko Triyono saat road show product Se-mar Bone Graft di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Jebres, Solo, pada Kamis (12/9/2019)



Joko bersama dr. Suyatmi  dari Fakultas Kedokteran (FK) UNS dan dr. I Dewa Nyoman Suci Anindya Murdiyantara dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten mengembangkan bone graft ini sejak tahun 2016, latar belakangnya karena produk bone graft yang digunakan di rumah sakit merupakan buatan luar negeri. Atas temuannya ini, ia kemudian memperoleh hibah Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari Kemenristekdikti (Kementerian Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi) senilai Rp 200 juta.

Joko menjelaskan, bone graft yang diciptakan ini terbuat dari bahan xenograft dari tulang sapi yang diambil dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jagalan, Solo. Tulang sapi sendiri dipilih sebagai bahan dasar pembuatan karena lebih efisien dari segi biaya dan memanfaatkan produk lokal karena biasanya belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Tulang sapi yang masih segar kita demineralisasi dan deproteinisasi, yaitu proses menghilangkan kandungan mineral dan protein, dilakukan dengan cara tulang dijemur matahari kemudian direbus dengan air mendidih sebanyak 3 kali,” papar dia

“Kemudian tulang dipotong menjadi bagian kecil-kecil dengan ukuran 10 x 10 x 10 mm. Lalu dipanaskan pada oven hingga suhu 1.200 derajat celcius ditahan selama 2 jam serta dilakukan proses sterilisasi bahan,” imbuhnya.

Di lain sisi, bone graft impor yang kerap di gunakan di rumah sakit – rumah sakit sekarang ini terbuat dari bahan sintetis atau dari bahan-bahan kimia dan tergolong mahal.

"Material yang biasa digunakan di RS masih impor, sebagai contoh produk impor Bio-oss, Bongros dari Korea. Harga produk impor ini sangat mahal yaitu Rp 1,7 juta per 5 cc dan produk ini sudah masuk e-catalog.lkpp.go.id. Sedangkan kalau kita pakai Se-mar bone graft ini harganya jauh lebih murah yaitu Rp 400.000 per 10 cc," terang Joko.

Hingga saat ini belum ada produk lokal yang masuk dalan e-catalog.lkpp.go.id sebagai syarat produk bisa diklaimkan BPJS. Padahal, dalam kasus operasi patah tulang yang memerlukan bone graft. Survei di tahun 2010 terdapat 4.537 pasien patah tulang di RS Orthopedi Prof. Soeharso Surakarta.

Joko berharap hasil temuannya bersama tim ini nantinya bisa dikembangkan dan bekerjasama dengan industry sehingga dapat dimanfaatkan khalayak luas.

"Sudah kami lakukan uji coba dengan tikus putih kerjasama dengan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, hasilnya tidak ada peradangan, tidak ada infeksi dan ada tulang yang tumbuh," pungkas dia. (adr)

(wd)