Serba serbi

RSUD Bung Karno Diintegrasikan Dengan Layanan SPGDT

Olahraga

29 Agustus 2019 07:32 WIB

Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo bersama Wawali Achmad Purnomo dan para Muspida Kota Surakarta saat penyalaan sirine pembukaan selubung patung Bung Karno, Sabtu (17/8/2019).

SOLO, solotrust.com – Jelang masa operasional penuh yang ditargetkan 1 September mendatang, Pemkot Surakarta terus mematangkan fasilitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno. Seperti dengan mengintegrasikan layanan ke dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, Siti Wahyuningsih mengatakan, integrasi layanan tersebut bertujuan untuk menjamin keterbukaan informasi publik terkait fasilitas kesehatan, dengan begitu calon pasien dapat memiliki gambaran perihal ketersediaan fasilitas dan tenaga medis.



Kata perempuan yang akrab disapa Ning itu, saat ini sudah sebanyak delapan rumah sakit di Kota Solo terintegrasi dalam sistem tersebut, yang bisa diakses melalui http://spgdt.surakarta.go.id/

"Begitu RSUD beroperasi akan langsung disambungkan ke SPGDT, jadi nanti bisa diketahui misalnya ruang rawat inap yang masih kosong, Instalasi Gawat Darurat (IGD), ICU/ICCU/NIPU/PICU, ambulance siaga, ventilator hingga dokter spesialis maupun dokter jaga,” papar Ning kepada solotrustcom, Rabu (28/8/2019).

Sementara itu, disingggung terkait pelayanan fasilitas kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (KIS) pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai pemegang wewenang atas ranah tersebut.

Ning berharap operasional RSUD Bung Karno dapat dimanfaatkan calon pasien JKN-KIS yang bermukim di wilayah Pasar Kliwon, Serengan, maupun asal Kabupaten Sukoharjo yang jarak tinggalnya relatif dekat dengan rumah sakit.

Sementara itu, Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto menyebut, mayoritas tempat tidur diperuntukkan bagi pasien kelas III, dengan rincian kapasitas 200 tempat tidur, terdiri dari Kelas VIP 11 kamar, kelas III 108 kamar, kelas II 48 kamar dan kelas I 32 kamar. Meskipun sudah mendapat izin operasional, namun pihak RSUD masih merampungkan sejumlah bentuk administrasi lainnya. (adr)

(wd)