Entertainment

Usaha Dian Sastro untuk Kesembuhan Anaknya

Selebritis

27 Agustus 2019 06:05 WIB

Dian Sastrowardoyo

Solotrust.com- Bagi orang tua keberadaan anak merupakan ibarat mutiara yang ditipkan Pencipta kepada mereka. Dan apabila anak sedang sakit atau ada hal yang tidak beres tengah terjadi pada anaknya, maka dengan segala cara dan akal maka si orang tua terutama sang ibu akan memberikan usaha terbaiknya untuk kesembuhan sang buah hati.

Begitu pula yang terjadi pada Dian Sastrowardoyo. Pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? Itu membuka rahasia keluarganya jika anak laki-lakinya yang bernama Syailendra Naryama Sastraguna Sutowo sempat didiagnosis mengalami autisme. Hal itu disampaikan Dian Sastro saat menghadiri Konferensi Special Kids Expos 2019 di JCC Senayan Jakarta Jumat (23/08/2019).



“Awalnya itu berat dan beratnya itu nggak Cuma dari segi dana, tetapi juga dari segi keteguhan.” ucapnya.

Awalnya Dian tidak menyadari jika putra kesayangannya mengidap autisme. Namun setelah dia mengetahui tanda – tandanya, Dian baru sadar kalau ada hal yang berbeda dari anaknya. Perbedaan itu terasa karena anaknya tidak memiliki ketertarikan dengan orang lain, serta tak pernah menunjuk pada hal – hal yang disukainya.

“Jadi kalau mau menunjukkan sesuatu saya dipegang tangannya. Ternyata untuk menunjuk itu dia tidak bisa. Dan kalau ulang tahun dia tidak bisa meniup lilin. Bahkan sampai berumur 2 tahun. Kita harus latihan, ternyata sekecil meniup saja dia ada kesulitan. Jadi ternyata motoric yang kecil susah.” cerita Dian.

Berbagai terapi akhirnya Dian tempuh untuk mengobati sang buah hati supaya bisa normal seperti anak – anak lainnya. Dian kemudian melanjutkan ceritanya, bahwa anaknya jarang melakukan kontak mata padanya. Padahal, sebagai ibu koneksi batin sangat Dian rindukan dan inginkan. Hal itu terjadi hingga sang buah hati beranjak sampai usia empat tahun.

“Akhirnya kita bawa ke dokter tumbuh kembang ke psikolog, ternyata setelah cek ketiga dokter anak saya berusia 8 bulan. Itu kelihatan waktu di kelas diberikan kegiatan, dia fokusnya lain sendiri.” jelas Dian.

Suami Dian awal mula percaya kalau anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang. Suami Dian menganggap kalau anaknya normal seperti orang lain. Namun setelah berjalannya waktu suami Dian akhirnya percaya dan ikut bersama – sama mengantar untuk terapi.

Terapi yang Dian dan suaminya ialah terapi okupasi, terapi berbicara dan terapi perilaku. Semua terapi ini dijalani hingga anaknya tumbuh normal seperti anak – anak lainnya. (dd)

(wd)