Entertainment

Jangan Lewatkan, Waldjinah Duet Dengan Dorce Gamalama di Solo Keroncong Festival 2019

Musik & Film

25 Juli 2019 14:02 WIB

Waldjinah (kanan) saat jumpa pers dengan awak media di Ruang Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta, Rabu (24/7/2019).

SOLO, solotrust.com– Ratu keroncong legendaris yang terkenal dengan tembangnya “Walang Kekek” Waldjinah bakal berkolaborasi dengan artis ragam profesi Dorce Gamalama dalam perhelatan Solo Keroncong Festival ke-10 yang diselenggarakan di Halaman Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta, pada Jumat hingga Sabtu (26-27/7/2019).

Menurut rencana, duet itu ditampilkan pada hari kedua gelaran tersebut, Waldjinah bersama Dorce akan membawakan sebuah lagu berjudul “Gesang” diiringi orkes keroncong Bintang Surakarta. Hal itu disampaikan konseptor Solo Keroncong Festival Ari Mulyono, saat jumpa pers dengan awak media di Ruang Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta, Kompleks Balai Kota, Rabu (24/7/2019)



“Nanti ibu nyanyi satu lagu saja duet bersama Dorce, lagu yang dibawakan berjudul Gesang, nanti Dorce juga duet dengan penyanyi legendaris lainnya,” ujar anak keempat Waldjinah itu.

Sementara itu, Waldjinah sendiri mengaku fit untuk tampil dalam event tahunan tersebut. Melalui momentum SKF 2019 ini, Waldjinah bertekad untuk melestarikan musik keroncong di era millenial ini.  Menurutnya, perlu ada peleburan atau penambahan jenis musik lain dalam keroncong, dirinya tidak memersoalkan jika keroncong dikawinkan dengan jenis musik lain.

”Bagi saya tidak masalah kalau tidak menggunakan pakem, dieksplor dengan musik masa kini, bisa keroncong dangdut, atau keroncong rock. Yang penting keroncong bisa terus lestari dan mempunyai penerus, menjadi hiburan menarik bagi seluruh kalangan masyarakat,” ucap perempuan berusia 73 tahun itu.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kesenian, Sejarah dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Mareta Dinar menyampaikan, tema yang diusung dalam Solo Keroncong Festival tahun ini adalah “Warna-Warni Keroncong Nusantara #2”. Tema tersebut sama seperti tema tahun lalu sebab dinilai masih relevan untuk menusantarakan music keroncong.

“Masing-Masing daerah akan memberikan nuansa keroncong tersendiri, karena perhelatan ini diikuti dari luar daerah juga, seperti dari jakarta, Bandung, Sumatera Selatan dan lainnya, mayoritas menyanyikan keroncong kontemporer. Keroncong asli dibawakan Swastika Surakarta,” ucapnya

Adapun sepuluh kelompok keroncong yang tampil dalam Solo Keroncong Festival 2019 pada hari pertama adalah dari Tanjung Enim Sumatera Utara, kelompok musik mahasiswa UPI Bandung, Tjong Young Gita Citra Alam Demak, Swastika Surakarta, dan BPD Jateng.

Sedangkan pada hari kedua meliputi Sekolah Pilar Remaja Cibubur Jawa Barat, Anjuk Ladang Nganjuk, De Poespo Jakarta, NuSwa Surakarta, dan Bintang Surakarta.

Ketua Penyelenggara SKF 2019 Cuk Subagyo mengatakan, tata panggung SKF 2019 menggunakan setting background Museum Radya Pustaka, berbeda dengan tahun lalu menggunakan Stasiun Balapan Solo. Selain itu, venue acara juga berpindah dari tahun sebelumnya di Benteng Vastenburg ke Balai Kota Surakarta menyesuaikan fungsi Balai Kota yang terbuka untuk masyarakat.

“Dan acara ini juga gratis. Selain keroncong masyarakat juga bisa menikmati aneka jajanan festival kuliner ada yang tradisional dan kekinian,” jelasnya. (adr)

(wd)