Ekonomi & Bisnis

Capacity Building, KPwBI Surakarta Gandeng Wartawan Ekonomi dan Bisnis Surakarta

Ekonomi & Bisnis

21 Juli 2019 20:54 WIB

Capacity Building KPwBI Surakarta.

SOLO, solotrust.com -  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo menggelar kegiatan Capacity Building bersama Wartawan Ekonomi Bisnis Surakarta, Jumat - Sabtu (19 - 20/7/2019).

Kegiatan Capacity Building ini sekaligus bertepatan dengan momentum serah terima jabatan (sertijab) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo dari pejabat sebelumnya, Bandoe Widiarto kepada Bambang Pramono sebagai pimpinan KPwBI Solo yang baru, Jumat (19/7/2019), di Gedung KPwBI Solo, Jalan Jendral Sudirman Surakarta. Dimana sebelumnya sudah dilakukan pelantikan pejabat baru BI yang diselenggarakan di Jakarta pada 11 Juli 2019 lalu.



Sebelumnya, Bambang Pramono menjabat sebagai Ekonom Ahli Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter. Dengan dengan diangkatnya Kepala KPwBI Solo yang baru itu, Bandoe Widiarto kini menjabat sebagai Direktur di Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI.

"Hampir empat tahun saya menjabat di Solo, banyak pengalaman dan kenangan. Semoga silaturahmi tidak terputus," harap Bandoe Widiarto dalam acara sertijab tersebut.

Selain sejumlah pejabat dari KPwBI Solo, acara sertijab itu juga dihadiri Ketua Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Surakarta, Gareng Sri Haryanto dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Anas Syahirul, serta sejumlah pejabat terkait.

Sebagai pimpinan KPwBI Solo ke- 23, Bambang Pramono menyatakan kesiapannya guna melanjutkan tampuk kepemimpinan. Ia pun berharap dapat lebih meningkatkan kinerja KPwBI Solo ke depan.

"Alhamdulillah, saya bersyukur. Karena Pak Bandoe sudah membuat modal sosial yang luar biasa. Insya Allah saya perlu mempertahankan dan pastinya akan terus meningkatkan apa yang sebelumnya telah dilakukan. Termasuk dari sisi kebijakan moneter. Mungkin nantinya kita bisa lihat cluster - cluster mana yang perlu ditambahkan. Kemudian dari sisi SSK nya, main performingnya juga sudah baik, dan juga sistem pembayaran, dari penyediaan uang kecukupannya juga oke. Dan bahkan Pak Bandoe prestasinya luar biasa terkait  tidak adanya lagi penjualan uang diluar perbankan Bank Indonesia. Artinya masyarakat akan selalu mendapat kebutuhan uang yang memang layak edar dan dengan kualitas yang bagus. Itu yang terus akan kita pertahankan dan mudah - mudahan nantinya ada hal - hal yang bisa kita tambahkan dari sisi yang lain. Kita lihat nantinya, termasuk apakah kita bisa mengembangkan pariwisata di Solo," ujar Bambag Pramono saat dijumpai solotrust.com di sela kegiatan Capacity Building.

Capacity Building ini diselenggarakan dengan sejumlah kegiatan. Selain seminar dengan pembahasan seputar perkembangan perbankan dan jurnalistik. Kegiatan Capacity Building itu juga dilakukan dengan kunjungan studi banding ke desa wisata kriya dengan mengunjungi sentra industri gerabah, home industri batik dan juga rengginang di Desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Temgah, Sabtu (20/7/2019). Diikuti sekira 31 peserta, termasuk di dalamnya dari perwakilan dari KPwBI Solo maupun perwakilan dari sejumlah media di Surakarta. Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Deputi KPwBI Solo, Taufik Amrozi.

Terkait alasan dipilihnya Magelang sebagai  daerah tujuan kunjungan Capacity Building kali ini, Bambang Pramono mengatakan, hal ini dilihatnya sebagai sebuah bidikan potensi dengan melihat sisi manfaat serta peluang sebagai studi perbandingan, yang diharapkan dapat meningkatkan manufaktur yang dapat diterapkan serta dikembangkan di wilayah Solo Raya nantinya.

"Meskipun Solo berbeda dengan Magelang, akan tetapi kita bisa melihat potensi - potensi terkait dengan maintenancenya. Di sisi lain ada potensi - potensi terkait dengan manufaktur. Jadi, seberapa jauh ini bisa kita ambil manfaat dan peluang untuk meningkatkan manufaktur di Solo juga Solo Raya, dengan memanfaatkan kondisi global yang ada. Dalam hal pemilihan lokasi kali ini, kita ingin melihat bagaimana perkembangan desa wisata di sekitar Magelang. Dimana nantinya bisa kita ambil sebagai bisnis mode, dengan harapan bisa kita kembangkan di Solo maupun daerah lain di Solo Raya," pungkasnya.  (Kc)

(wd)