Pend & Budaya

Tim ISI Surakarta Satu-Satunya Sekolah Seni yang Lolos Kompetisi Bisnis Kemenristekdikti

Pend & Budaya

11 Juli 2019 16:33 WIB

Tim KBMI 2019 ISI Surakarta berfoto bersama Dosen Pembimbing dan Wakil Rektor III ISI (tengah) Dr. RM. Pramutomo, M.Hum di Gedung Rektorat ISI Surakarta, Kamis (11/7/2019).


SOLO, solotrust.com - Tim dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menjadi satu-satunya tim Perguruan Tinggi Negeri Seni yang berhasil lolos hibah Kompetisi Bisnis Mahasiwa Indonesia (KBMI) 2019 Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi.



Dosen Pembimbing Tim KBMI ISI Surakarta Eko Sri Haryanto mengatakan, tahun ini merupakan tahun pertama mengikuti kompetisi KBMI yang sekaligus meloloskan tiga proposal bisnis.

"Setelah dua tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) ISI lolos didanai, pada bulan Juli 2019 menyusul tiga tim Program KBMI, pembekalan juga sudsh kami berikan pekan lalu," ujar Eko kepada solotrustcom, Kamis (11/7/2019).

Tim pertama KBMI 2019 ISI Surakarta dengan judul “Jasa Sewa Kostum Tari Tradisional” dengan tim yang terdiri dari Efan (Prodi Teater),  Kalis Laras Wati (Prodi Teater), dan Aris Dwiyanto (Prodi Etnomusikologi) dengan Dosen Pembimbing Akhyar Wakaf.

Tim kedua mengambil judul “Kinanti Event Organizer” diketuai oleh Vivi Helmalia Putri, dengan anggota Nugroho Wahyu Prasetyo, dan Ahmad Nur Yahya  Alpin dari Prodi Televisi dan Film) dengan Dosen Pembimbing Titus Soepono Adji.

Tim ketiga mengambil judul “Bathok Coco” dengan ketua Sigit Kurnia Nur Santoso (Prodi Fotografi), Ari Aryani (Prodi Desain Interior) dan Aqsal Bayu Arbima (Prodi Karawitan) dengan Dosen Pembimbing Eko Sri Haryanto.

Eko menjelaskan, KBMI merupakan program yang dinilai mampu memberikan dampak positif pada mahasiswa untuk mendorong mahasiswa berwirausaha, termasuk model pengembangan usaha yang dimiliki oleh mahasiswa.

"Pelaksanaan KBMI akan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka memberikan motivasi berwirausaha dan pengembangan usaha di kalangan mahasiswa dengan harapan dapat diadopsi menjadi sebuah sistem pembinaan berwirausaha di perguruan tinggi," bebernya.

Lanjut dia, program KBMI merupakan upaya Kemenristekdikti melalui Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) untuk mengembangkan dan memperbanyak jumlah mahasiswa berwirausaha.

Eko menambahkan, bahwa kegiatan tahap selanjutnya bagi pamenang adalah kontrak bantuan usaha guna memulai atau mengembangkan usahanya, kemudian diakukan mentoring-coaching bisnis, pendampingan bisnis secara online, monitoring dan evaluasi.

"Selanjutnya penerima dana KBMI mengirimkan laporan kemajuan melalui form online sebagai bahan monitoring dan evaluasi (Monev)," terangnya.

Selanjutnya, penerima dana KBMI yang terpilih berdasarkan hasil monev dan laporan akhir akan diikutsertakan pada Expo KBMI 2019 yang rencananya akan dilombakan tingkat nasional di pulau Batam.

"Melalui prestasi ini, diharapkan menaikkan indeks prestasi perguruan tinggi dan membuktikan mahasiswa dari kampus seni mampu bersaing dengan kampus dari bidang ilmu lain," tutup Eko. (adr)

(wd)