Hard News

Puluhan Ton Ikan di Waduk Kedung Ombo Tiba-tiba Mati

Jateng & DIY

4 Juli 2019 17:25 WIB

Ikan-ikan yang mati dijual dengan harga murah.

SRAGEN, solotrust.com- Kematian secara mendadak ikan-ikan yang dipelihara di Waduk Kedung Ombo akhirnya terulang lagi. Perubahan cuaca berdampak pada ikan di keramba Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Sumberlawang, Sragen. Puluhan ton ikan di keramba itu mati dalam dua hari terakhir, yaitu pada Kamis-Jumat (27-28/6/2019).

Baca juga: Jenis Ikan Mola Mola yang Rentan Punah Itu Ditemukan Mati



Salah satu petani ikan di WKO Sujana menjelaskan, ikan yang mati itu banyak terjadi di keramba milik warga Dusun Gondanglegi, Boyolayar (Desa Ngargosari) dan Dusun Ngasinan (Desa Ngargotirto), Kecamatan Sumberlawang.

“Ikan jenis nila dan tombro di keramba milik warga sekitar dan perusahaan swasta mati sejak Kamis sore. Sebelum ikan-ikan itu mati, air waduk berubah warna menjadi keruh seperti air bekas cucian beras.” Jelasnya.

Mungkin saja karena pengaruh musim, kotoran di dasar waduk terangkat ke permukaan sehingga membuat air berwarna keruh. Jika sudah keruh seperti itu, ikan tak lama lagi akan mati.


Tidak semua ikan dalam satu keramba mati. Para petani ikan harus memisahkan ikan mati dari gerombolan ikan yang masih hidup. Tidak hanya ikan yang siap panen, bibit ikan yang baru berusia beberapa hari juga banyak yang mati.

Di Dusun Boyolayar, sejumlah petani ikan mengalami kerugian besar akibat ikan yang mereka budidayakan di WKO mati.

Ikan yang sudah mati maupun yang masih hidup milik para petani itu kemudian diangkut ke daratan. Kotoran ikan itu langsung dibersihkan di bibir waduk. Selanjutnya, ikan-ikan itu dijual dengan harga yang lebih murah.

Biasanya, para petani ikan ini menjual ikan hidup seharga Rp35.000/kg-Rp40.000/kg tergantung ukuran ikan. Karena ikan sudah mati, mereka hanya menjual rata-rata seharga Rp20.000/kg.

Sujana menjelaskan matinya ikan keramba ini sudah terjadi setiap tahun. Biasanya, puncaknya terjadi pada Agustus. Menurutnya, kematian puluhan ton ikan pada kali ini barulah permulaan. (saf)

(wd)