Hard News

BNPB Gelar Koordinasi Bimbingan Teknis dan Finalisasi Rencana Ekspedisi Destana Tahun 2019

Jateng & DIY

3 Juli 2019 10:26 WIB

Koordinasi Bimbingan Teknis dan Finalisasi Rencana Pelaksanaan Ketangguhan Masyarakat. (solotrust.com/kc)

SOLO, solotrust.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar acara koordinasi Bimbingan Teknis dan Finalisasi Rencana Pelaksanaan Ketangguhan Masyarakat, guna pemantapan persiapan kegiatan  Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tahun 2019, di Hotel Novotel, Jalan Slamet Riyadi, Surakarta pada Senin – Kamis (1-3/7/2019).

Baca juga: Selatan Jawa 4 Kali Diguncang Gempa, BMKG: Gempa Ini Seolah Menjadi Teka-Teki



Pertemuan tersebut merupakan hasil koordinasi lanjutan yang sebelumnya telah diselenggarakan BNPB di lokasi yang sama, pada tanggal 16 - 17 Mei 2019 lalu, yang melibatkan 5 perwakilan BPBD Provinsi yakni BPBD Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Banten dan 25 BPBD Kabupaten/Kota.  

Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan kepada wartawan menjelaskan, program Desa Tangguh Bencana tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah yang diadakan dalam rangka menguatkan ketangguhan masyarakat, serta kelembagaan daerah sebagai realisasi program kesiap siagaan untuk menghadapi potensi ancaman bencana, khususnya tsunami di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa.

"Terkait dengan tsunami di selatan Jawa, inilah yang kita bahas saat ini. Ini hanya sebuah contoh, misalnya di wilayah selatan Jawa, seperti daerah Pacitan, Banyuwangi, Malang, atau bahkan Cilacap hingga Pangandaran terjadi tsunami, berapa banyak korbannya? Tentu saja dengan kondisi pengetahuan masyarakat saat ini, mungkin akan banyak korban yang berjatuhan. Karena kita masih melihat kesiap siagaan masyarakat masih sangat kurang", jelas Lilik kepada wartawan di sela acara rapat tersebut pada Selasa (2/7/2019).

Ekspedisi Desa Tangguh Bencana akan diselenggarakan pada bulan Juli hingga Agustus 2019 di 5 provinsi dengan sebanyak 24 kabupaten/kota di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Jawa, yang akan dimulai dari Banyuwangi, Jawa Timur dan berakhir di Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Ekspedisi ini, lanjut Lilik, merupakan salah satu bentuk dukungan BNPB kepada daerah dalam menguatkan kapasitas masyarakat dan desa-desa dalam menghadapi bencana khususnya tsunami.

Baca juga: BNPB Berikan Tips Keselamatan Wartawan Meliput Bencana

"Kita ingin dengan adanya informasi dari para pakar terkait ancaman tsunami di selatan Pulau Jawa. Meskipun potensi itu masih sebatas prediksi, akan tetapi dengan potensi tersebut masyarakat harus sudah ada kesiapsiagaan. Ini harus betul -   betul kita lakukan guna menjadikan desa tangguh yang diharapkan siap untuk menghadapi ancaman potensi bencana, khususnya tsunami," pungkas Lilik. (Kc)

(wd)