Serba serbi

Lia Mustafa Ingin Perkenalkan Kekayaan Tekstil Indonesia di ASEAN Fashion Week 2019

Serba serbi

26 Juni 2019 17:20 WIB

Beberapa karya Lia Mustafa, desainer asal Indonesia yang menggunakan kain dan motif tradisional dalam ASEAN Fashion Week 2019 di Seoul, Korea Selatan. (Dok. ASEAN-Korea Centre).


Solotrust.com - Tenun lurik kontemporer dengan tema “Cross Border" karya desainer asal Yogyakarta, Lia Mustafa berhasil mencuri perhatian di panggung  ASEAN Week di Seoul, Korea Selatan baru-baru ini.



Media The Korea Times pun secara khusus membuat liputan mengenai pada desainer ASEAN yang menampilkan karya-karyanya di sana termasuk Lia Mustafa.

Baca juga:

Tiga Brand Fashion Indonesia Diperkenalkan di Pusat Kota Paris

Dalam artikel dari The Korean Times berjudul "Fashion, new window for ASEAN-Korea ties", Lia Mustafa mengatakan bahwa dia ingin memperkenalkan kekayaan tekstil Indonesia dengan motif-motifnya sekaligus menunjukkan bahwa pakaian tradisional dapat menjadi bagian dari fesyen kawula muda yang dinamis dan energik.

Lia Mustafa ingin mempromosikan desain kontemporer menggunakan kain-kain tradisional yakni lurik, kawung dan sarong.

"Saya berharap desain dinamis dan energik ini dapat menarik bagi kaum muda, yang tidak meninggalkan akar budaya tetapi masih mengikuti tren mode, memiliki hati yang mulia yang dibangun di atas kesederhanaan dalam proses kehidupan, interaksi sosial dan dalam membangun bangsa," katanya pada The Korea Times.

Datang dari negara Muslim, Lia juga berharap bisa meningkatkan kesadaran terhadap tren busana wanita Muslim yang dikenal dengan desainnya yang sederhana.

Lia mengatakan bahwa busana wanita Muslim mendapat perhatian di Barat, karena konsepnya tentang kehidupan yang nyaman.

"Busana Muslim telah menjadi tren mode saat ini, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Barat. Busana Muslim telah menginspirasi mereka, yang mereka sebut pakaian 'sederhana' atau 'layak', dalam bentuk pakaian lengan panjang tanpa jilbab atau menggunakan kerudung," kata Lia.

Lia juga mengatakan bahwa Indonesia bertujuan untuk menjadi "salah satu fesyen mode dunia". Ia pun ingin terhubung dan bekerja sama dengan perancang busana ASEAN dan Korea lainnya.

Acara yang dihelat pada 14 hingga 16 Juni 2019 tersebut dihadiri Presiden Korean Society of Fashion Business Mr. Hosup Kan serta Sekretaris Jenderal ASEAN-Korea Center Duta Besar Lee Hyuk, Kuasa Usaha ad Interim KBRI-Seoul Sofia Sudarma, berbagai Duta Besar negara sahabat di Korea Selatan dan pengamat serta penikmat mode Korea Selatan.

ASEAN Week 2019 diselenggarakan oleh ASEAN-Korea Center (AKC) untuk memperingati ulang tahun ketiga puluh kemitraan dialog ASEAN-Korea dan ulang tahun kesepuluh AKC. Selama tiga hari penuh, diselenggarakan berbagai pertunjukan budaya dari negara-negara ASEAN, peragaan busana, talk show, eksibisi pariwisata ASEAN serta pameran gaya hidup dan desain ASEAN. (Lin)

(wd)