Pend & Budaya

Mahasiswa UNS Ajak Masyarakat Jebres Kejar Raisa

Pend & Budaya

20 Juni 2019 16:25 WIB

Tim PKM Mahasiswa UNS saat memberikan sosialisasi gerakan Jebres Berkilau kepada PKK Kelurahan Jebres dan RW 23, Minggu (16/6/2019).

SOLO, solotrust.com - Lolos Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Kemenristekdikti 2019 dengan proposal berjudul "Kampung Sampah". Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta merealisasikan gerakan Jebres Berkilau, ada 4 program utama, terdapat Raisa di dalamnya.

Ketua tim PKM, Raden Roro Ilma Kusuma Wardani, menilai kepedulian akan sampah tidak hanya berkontribusi pada kebersihan lingkungan, namun juga akan mengangkat keberlanjutan bank sampah itu sendiri.



Terdapat empat program yang dilakukan Ilma bersama tim terdiri atas Raih Sampah (Raisa), Raih Minat (Raina), Raih Keterampilan (Raika) dan Saka Expo.

"Program Raisa (raih sampah) dilakukan dengan menjaring beberapa mitra strategis yang potensial menghasilkan sampah, yaitu rumah tangga keluarga, rumah kos, asrama mahasiswa, pesantren, sekolah serta warung-warung di lingkungan Jebres," jelas Ilma kepada solotrustcom, Rabu (19/6/2019)

Lanjut dia, kemitraan dikembangkan dengan melibatkan stakeholder terkait seperti Pemerintah Kelurahan Jebres, RT/RW, PKK, Karang Taruna, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Anggota Dewan, mahasiswa UNS,  program green campus UNS, serta masyarakat asli Jebres.

Kemitraan dengan stakeholder tersebut lalu mengerucut pada satu gerakan sosial yaitu program “Jebres Berkilau” di mana masyarakat Jebres termasuk mahasiswa diajak untuk peduli sampah dan mendukung eksistensi bank sampah.

Selanjutnya, ia menjelaskan program raih minat (Raina) yang dilaksanakan dengan menggandeng Pegadaian untuk program menabung sampah menjadi emas. Selain itu, program bank sampah juga akan dikembangkan ke arah nabung sampah untuk sembako, beli pulsa dengan sampah serta sedekah sampah.

Lalu, program Raih Ketrampilan (Raika) dilakukan dengan memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi kreasi kreatif yang telah dilatihkan kepada warga RW 23 dengan mendatangkan komunitas Kresek.

"Sesuai amanah dari DPRD bahwa paling tidak satu RW harus memiliki satu bank sampah," sebut dia.

Kegiatan campaign ini telah dilakukan tim kepada 130 mahasiswa UNS pada tanggal 15 Juni 2019, dan kepada 150 anggota PKK Kelurahan Jebres dan PKK RW 23 pada Minggu 16 Juni 2019.

 “Program ini merupakan bentuk rekayasa sosial yang perlu mendapat dukungan semua elemen masyarakat di Jebres”, sambung Dosen pembimbing PKM, Eksa Rusdiyana.  

Eksa berharap, melalui program Jebres Berkilau bisa menjadi model dan pilot project percontohan integrasi kampus dan masyarakat di seluruh Indonesia agar memiliki kepedulian terhadap sampah yang diwujudkan melalui eksistensi bank sampah. (adr)

(wd)