Hard News

Dukung Program Pemkot Surakarta, Mahasiswa UNS Inisiasi Gerakan Jebres Berkilau

Jateng & DIY

19 Juni 2019 23:54 WIB

Tim PKM Mahasiswa UNS saat memberikan sosialisasi gerakan Jebres Berkilau kepada PKK Kelurahan Jebres dan RW 23, Minggu (16/6/2019).

SOLO, solotrust.com  - Integrasi kampus dengan masyarakat mencoba diterapkan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui gerakan Jebres Berkilau.

Baca juga:



Kreatif !! Pemuda Desa Ini Menyulap Sampah Jadi BBM

Gerakan tersebut diinisiasi oleh tim program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang terdiri dari lima orang, Raden Roro Ilma Kusuma Wardani, Irfina Widya Istiqomah, Eka Nurmala Sari, Wiji Tuhu Utami dan Marfuah Shalihah

Mereka berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan lolos pendanaan program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2019.

Proposal yang mereka ajukan berjudul “Kampung Sampah”. Program komersialisasi sampah tersebut dimulai dari masyarakat di Sawah Karang, Jebres.

"Tujuan utama kami melalui program ini adalah supaya masyarakat di lingkungan Jebres memiliki kesadaran dalam memanfaatkan sampah," ujar Raden Roro Ilma selaku ketua tim PKM kepada solotrustcom, Rabu (19/6/2019).

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta saat ini, dari sebanyak 75 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) hanya tersisa 5 TPS, karena 70 TPS yang lainnya telah ditutup lantaran TPS selama ini dinilai menimbulkan konflik berupa polusi dan juga masalah kesehatan bagi masyarakat sekitarnya.

Program mahasiswa UNS ini sejalan dengan Pemerintah Kota Surakarta yang mulai memroduksi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pada tahun 2020.

"Jadi diharapkan masyarakat memiliki perilaku memilah sampah agar sampah yang masuk ke TPS akhir merupakan sampah dengan residu yang sangat rendah. Namun kesadaran masyarakat akan sampah ini masih sangat rendah, sementara pada kondisi yang lain keberadaan bank sampah yang sudah ada di masyarakat kekurangan pasokan sampah," papar dia.

Melalui program PKM Jebres Berkilau "Kampung Sampah" ini, Raden Roro Ilma dan timnya bermaksud mengedukasi masyarakat untuk peduli sampah serta memberdayakan potensi bank sampah yang ada di lingkungan kampus.

Ia menyampaikan, hingga saat ini di Kelurahan Jebres telah ada 4 bank sampah yang terdapat di RW 23, RW 21, RW 19 dan RW 12, beberapa bank sampah lainnya cenderung mati karena kurang termanajemen dengan baik.

Selain itu, matinya bank sampah juga dikarenakan partisipasi warga dan mahasiswa di sekitar bank sampah yang masih sangat minim. Sementara untuk wilayah Jebres sendiri menghasilkan lebih dari 80 ton sampah per hari dan selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat.

“Ada potensi sampah dan ada bank sampahnya namun dua potensi ini belum terhubung dengan optimal," jelas dia. (adr)

(wd)