Hard News

Berkah Kemacetan di Desanya, Warga Bisa Kumpulkan Uang Hingga Ratusan Ribu

Jateng & DIY

10 Juni 2019 07:05 WIB

Ilustrasi.

KLATEN, solotrust.com- Kali pertama dalam cerita, jalan pedesaan yang sering dilintasi warga untuk pergi ke pasar tradisional atau ke sawah, pada Lebaran tahun ini (2019) terjadi kemacetan hingga 1 kilometer lebih.

Kemacetan jalan ini terjadi di Desa Kemiri dan Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Dari sisi jalan arah Desa Kemiri kemacetan hingga 2 kilometer lebih dari Desa Sudimoro kemacetan sekitar 1 kilometer, kemacetan dari arah Dukuh Jembangan sekitar 500 meter sedangkan kemacetan dari arah Dukuh Beji sekitar 300 meter lebih.



Menurut keterangan warga Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung Suhasno (48) yang saat itu sedang mengatur jalan menuturkan, kemacetan jalan di desanya sudah terjadi sejak H+1 hingga H+3 ini.  

"Kami bersama teman-teman yang lain membuat tim dan berinisiatif mengatur jalan yang sedang macet ini. Kasihan mereka kalau tidak diatur kemacetan semakin panjang. Ini saya membuat tim, jadi ngatur jalannya shift-shift-an," kata dia kepada solotrust.com, Sabtu(8/6/2019) sore.

Ia mengatakan, kemacetan ini dipicu karena adanya jembatan Desa Sudimoro yang sempit dan diberi dua tugu penyempit jalan oleh pemerintah desa setempat. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan di jembatan lintas wilayah Klaten menuju Boyolali.

"Kami melakukan buka tutup antara utara jembatan dan selatan jembatan atau dari arah Boyolali menuju ke Klaten, jadi jalannya satu satu atau bergantian, karena sempit. Kalau dilihat dari plat kendaraanya yang melintas di jalur ini sepertinya para pemudik atau pemudik dengan tujuan Klaten dan Jogjakarta. Sebab, rata-rata plat B,H dan plat luar Jawa," kata Suhasno.

Kendati kemacetan sempat membuat repot warga setempat, namun kemacetan jalan desa tersebut menjadi berkah tersendiri para pemuda atau warga setempat. Pasalnya, dalam sehari mereka mendapatkan uang dari pemberian pengguna jalan tersebut Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu lebih.

"Alhamdulilah, kita dalam mengatur jalan ini perhari diatas Rp 500 ribu. Ini sejak H+1 Lebaran. Yang melintas disini, saya pernah nanya itu menggunakan GPS. Jadi dari Jakarta akan ke Klaten atau Jogjakarta dalam GPS melintasi jalur ini," kata dia.

Pengguna jalan, Yustina (38) warga Semarang mengaku, mengalami kemacetan di Desa Kemiri selama 1 jam lamanya. Ia dari Klaten dengan tujuan Semarang.

"Ini udah satu jam lebih masih disini. Saya dari Klaten mau ke Semarang. Tahu jalan alternatif ini menggunakan GPS, tapi malah macet total gini. Tadi di jalur Klaten -Boyolali juga macet total. Saya lewat sini ndak macet,"keluhnya.

Pantauan solotrust.com di jalan raya Klaten-Boyolali mulai dari pertigaan Ngupit, Ngawen hingga perempatan Tulung terjadi kepadatan kendaraan dari pukul 09.00 WIB pagi hingga malam hari. Terlihat sejumlah ormas Islam dan petugas kepolisian resort Tulung sedang melakukan pengaturan jalan. (Jaka)

(wd)