Hard News

Gunung Agung Meletus, Ini Rekomendasi dari PVMBG

Hard News

22 November 2017 09:43 WIB

Gunung Agung meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 WITA. (Foto: PVMBG)

KARANGASEM, solotrust.com - Gunung Agung meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 WITA. Letusan diawali oleh gempa tremor low-frequency. Status Gunung Agung hingga saat ini Level III (Siaga).

Dari letusan tersebut, asap bertekanan sedang denganw warna kelabu tebal teramati di ketinggian maksimum sekitar 700 m di atas puncak. Menurut rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), abu letusan bertiup lemah ke arah timur-tenggara.



Baca juga : Gunung Agung Meletus Tipe Freatik, Begini Penjelasan BNPB

Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan memperhatikan beberapa rekomendasi dari PVMBG berikut:

  1. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan- Baratdaya sejauh 7.5 km. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru. Daerah yang terdampak antara lain Dusun Br Belong, Pucang, dan Pengalusan (Desa Ban); Dusun Br Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih dan Sogra (Desa Sebudi); Dusun Br. Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul (Desa Besakih); Dusun Br Bukitpaon dan Tanaharon (Desa Buana Giri); Dusun Br Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi (Desa Jungutan); dan sebagian wilayah Desa Dukuh.
  2. Jika erupsi terjadi maka potensi bahaya lain yang dapat terjadi adalah terjadinya hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya. Hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar Zona Perkiraan Bahaya bergantung pada arah dan kecepatan angin. Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah Selatan-Tenggara. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian.
  3. Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar Gunung Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.
  4. Pemerintah daerah beserta jajarannya maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar segera membantu dalam membangun jaringan komunikasi melalui telepon seluler (grup WhatsApp) maupun komunikasi melalui radio terintegrasi untuk mengatasi keterbatasan sinyal telepon seluler di antara pihak-pihak terkait mitigasi bencana letusan Gunung Agun. Diharapkan agar proses diseminasi informasi yang rutin dan cepat dapat terselenggara dengan baik.
  5. Seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan agar terus mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Agung secara rutin karena data pengamatan dapat secara cepat berubah sehingga upaya-upaya preventif untuk menjamin keselamatan udara dapat dilakukan.
  6. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Bali, tidak menyebarkan berita bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Agung yang tidak jelas sumbernya.
  7. PVMBG terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, dan BPBD Kabupaten Karangasem dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Agung.
  8. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan diharap untuk tetap tenang namun tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti imbauan pemerintah daerah, pemerintah kabupaten/kota, BPBD provinsi/kabupaten/kota, beserta aparatur terkait lainnya sesuai dengan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG sehingga jika diperlukan upaya-upaya mitigasi strategis yang cepat, dapat dilakukan dengan segera dan tanpa menunggu waktu yang lama.
  9. Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui laman https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).

 

(way)

(Redaksi Solotrust)

Berita Terkait

Berita Lainnya