Hard News

Upacara Harkitnas di Solo, Digelar di Tugu Kebangkitan Nasional

Jateng & DIY

20 Mei 2019 10:18 WIB

Upacara Harkitnas di Tugu Kebangkitan Nasional, Penumping, Laweyan, Solo, Senin (20/5/2019).

SOLO, solotrust.com - Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa menjadi inspektur dalam upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-111 yang diperingati setiap 20 Mei. Upacara bendera berlangsung di Tugu Kebangkitan Nasional, Penumping, Laweyan, Solo, pada Senin (20/5/2019).

Upacara bertema Bangkit Untuk Bersatu tersebut diikuti ratusan peserta terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, hingga pelajar. Tarian Laskar Bhayangkari yang dibawakan 10 pelajar mengawali jalannya upacara.



Hari Kebangkitan Nasional diperingati untuk mengenang berdirinya organisasi Boedi Oetomo 20 Mei 1908 yang menjadi tonggak pergerakan nasional.

Di Solo, saksi sejarah itu berwujud sebuah tugu yang diberinama Tugu Kebangkitan Nasional, bentuknya menyerupai lilin yang menyala, dibangun pada tahun 1933, 25 tahun setelah lahirnya Boedi Oetomo. Tugu itu menjadi simbol peringatan pergerakan kebangsaan Indonesia.

Membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, Teguh menyampaikan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa yang menjadi embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia.

"Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita," ujar dia.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang berlangsung dalam suasana bulan Ramadan agaknya menjadi acuan untuk bermati-raga atau berpuasa untuk mengejar pahala meninggalkan perilaku permusuhan, fitnah dan kebencian sebagaimana yang dilakukan Mahapatih Gajah Mada untuk mempersatukan nusantara.

"Pada akhirnya, pada ujung bulan Ramadan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita," terangnya.

Ditekankan kepada masyarakat agar mau hidup secara bergotong royong, membanting tulang bersama, memeras keringat bersama dan perjuangan bersama dengan saling bantu-membantu yang tujuannya untuk kepentingan dan kebahagiaan bersama.

"Bangsa ini adalah bangsa yang besar. Yang telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad abad. Kuncinya ada dalam gotong-royong," tegasnya

Pemerintah mengajak seluruh anak bangsa supaya memaknai peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan memperbarui semangat gotong royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang membawa bangsa dan negara Indonesia menuju kejayaan di pentas global.

Adapun usai upacara peringatan Harkitnas di Tugu Kebangkitan Nasional, dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Jurug, Jebres oleh Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Achmad Purnomo bersama Muspida Koordinator Kota Surakarta, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, ASN, TNI, Polri hingga pelajar. (adr)

(wd)