Hard News

Waspada DBD, DKK Surakarta Galakkan PJB, Begini Cara Kerjanya

Jateng & DIY

11 Mei 2019 13:32 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com - Melihat adanya tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami peningkatan dari sepanjang tahun 2018 hanya sebanyak 24 kasus dan tahun 2019 hingga pertengahan sudah mencapai 84 kasus. Dinas Kesehatan Kota Surakarta memasang "alarm" kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Seksi Pecegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular DKK Surakarta, Agus Hufron menggalakkan upaya Pemantauan Jentik Berkala (PJB) di instansi atau perkantoran, sekolahan, dan permukiman warga melalui program 1 rumah 1 jumantik (juru pemantau jentik).



"Kami minta setiap satu rumah ada seorang yang melakukan kegiatan pemantauan jentik. Boleh pembantu, kepala keluarga, ibu, maupun anak, kemudian setiap satu minggu sekali hasilnya diinput dalam list yang difasilitasi puskesmas setempat, untuk ditulis di depan rumahnya masing-masing," kata Agus kepada solotrust.con saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Balai Kota Surakarta, Jumat (10/5/2019)

Selain itu, di tingkat RT/RW satu orang menjadi koordinator baik kader maupun tokoh masyarakat, yang meninjau setiap rumah di lingkungannya dua pekan sekali. Kemudian hasilnya dikontrol melalui sampel PJB untuk dilaporkan ke tingkat kelurahan, kemudian ke puskesmas setempat dan diteruskan ke dinas terkait.

Berdasarkan hasil PJB yang dilakukan di instansi dan sekolah dan permukiman yang diterima oleh DKK Surakarta menggambarkan masih ditemukan adanya jentik di lingkungan tersebut.

"Intinya untuk sekolah dan instansi itu harus nol atau negatif, karena kalau ada, proses penyebarannya bisa ke mana-mana, karena yang bekerja maupun pelajar tidak hanya lingkungan setempat, sehingga penanganan akan lebih memerlukan waktu," ucapnya.

(wd)