KARANGANYAR, solotrust.com- Berbagai kalangan mengapresiasi pelaksanaan pemilu presiden dan legislatif di Kabupaten Karanganyar. Selain tanpa gugatan, angka partisipatifnya juga membaik.
"Pemilu berjalan sangat baik, demokratis, jujur dan adil. Sungguh ini melegakan dan sangat membanggakan bagi masyarakat Karanganyar," kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono kepada wartawan, Senin (6/5/2019).
Berdasarkan koordinasi di Bawaslu, tidak ada indikasi kecurangan yang terjadi dalam pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden, serta anggota legislatif di DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten, serta anggota DPD RI tersebut.
Bupati juga mengapresiasi kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena telah bekerja dengan independen dan tidak bisa diintervensi siapapun.
"KPU luar biasa. Sangat independen, tidak bisa diintervensi. Sehingga rekapitulasi penghitungan suara bisa berlangsung jujur dan adil, sama sekali tidak ada indikasi kecurangan. Hingga pleno rekapitulasi di tingkat kabupaten pun tidak ada yang protes, karena berlangsung jujur, transparan, terbuka dan adil. Saya menyaksikan sendiri," tuturnya.
Mengenai hasil rekapitulasi, untuk pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) di Karanganyar adalah 464.301 untuk perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan 114.453 untuk perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Total surat suara yang dicoblos untuk pilpres di Bumi Intanpari adalah 589.520 lembar. Jumlah suara sah sebanyak 578.754 lembar, sementara yang tidak sah sebanyak 10.766 lembar.
Ketua KPU Karanganyar, Triastuti Suryandari menjelaskan, terkait hasil pleno rekapitulasi pihaknya menunggu penetapan resmi dari KPU RI.
"Kita menunggu penetapan secara nasional pada 22 Mei. Rekap ini bertahap mulai dari Kabupaten, Provinsi kemudian ke KPU RI," jelasnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Karanganyar, Abul Muid menyampaikan, pelaksanaan Pemilu sudah berjalan baik dan lancar. Kini tinggal menunggu pengumuman resmi dari KPU.
"Alhamdulillah di Kabupaten Karanganyar berjalan tertib, lancar, aman. Juga tidak ada persoalan kaitannya dengan penyelenggaraan pemilu," paparnya.
Semua pihak sudah menyadari terkait Pemilu itu merupakan pesta demokrasi. Mulai dari masa kampanye juga tidak ada penggunaan tempat ibadah sebagai tempat kampanye di Karanganyar.
"Itu yang perlu diapresiasi," tandasnya. (joe)
(wd)
