Serba serbi

Ribuan Pecinta Tiger se-Indonesia Hadiri Satu Dekade Katic

Serba serbi

29 April 2019 03:31 WIB

Ketua Umum Katic, Teguh Pambudi berfoto dengan motor Honda Tiger keluaran pertam tahun 1993 yang didisplay di photobooth. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Merayakan satu dekade Karanganyar Tiger Club (Katic) mengadakan panggung hiburan dan bazaar di Lapangan Brigif Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro/6/2 Kostrad Palur, Karanganyar, Sabtu (27/4/2019) malam.

Beragam hiburan ditampilkan antara lain ceremony satu dekade, DJ Performance, dangdut, hingga dancer. Selain itu, pengunjung bisa berfoto dengan alutsista TNI berupa tank yang dihadirkan di samping panggung hiburan serta photobooth dengan kendaraan Tiger fenomenal, pertama kali keluaran tahun 1993 yang telah dimodifikasi.



Bazar yang dihadirkan juga melibatkan anggota Honda Tiger Club Indonesia (HTCI), mereka menjual atribut HTCI seperti kaus, sarung tangan, dan kelengkapan bikers lainnya. Warga sekitar pun turut meramaikan tenant dengan membuka warung HIK.

Ketua Umum Katic Teguh Pambudi mengatakan, acara ini merupakan kegiatan yang pertama kalinya ia gelar dengan skala nasional, dihadiri ribuan anggota HTCI dari seluruh Indonesia. Tujuannya memperkuat silaturahmi dan solidaritas antarpenggemar motor Tiger se-Indonesia.

"Kami ingin merapatkan barisan untuk silaturahmi, kekeluargaan, dan soliditas antara anggota HTCI dari berbagai daerah seluruh Indonesia. Kita juga mengundang Ikatan Motor Karanganyar (Imora) komunitas motor di luar Tiger," ujar Teguh.

Pria yang bergabung dengan Katic tahun 2011 itu menyebut, tak kurang dari seribuan bikers memadati markas Bremoro yang dipilih karena lokasinya yang dinilai strategis ini.

Berdiri sejak tahun 2009, Katic selama satu dekade sudah memiliki 55 anggota dan masih akan terus mengepakkan sayapnya. Sementara untuk HTCI yang sekupnya nasional berdiri sejak tahun 2004 lalu sebagai wadah pecinta sepeda motor Honda Tiger.

Katic sebagai komunitas sepeda motor berkomitmen menjunjung tinggi etika berkendara dengan turut menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, tak jarang mereka digandeng oleh Satlantas Polres Karanganyar untuk mengisi kegiatan safety riding. Selain itu, dalam waktu dekat mereka juga berkegiatan sosial seperti donor darah, touring bareng dan mengunjungi panti asuhan.

"Mereka kami larang membawa minuman keras, kalau di jalan mereka harus safety, dan kelengkapan berkendara, knalpot juga standar, di jalan kami menjaga aturan yang ada di jalan," tuturnya.

Pria yang juga aktif sebagai Ketua Forum Komunukasi Pemuda Indonesia Kabupaten Karanganyar itu juga menuturkan, kehadiran Katic memberikan dampak positif dari perkumpulan anak muda di Karanganyar, dengan adanya wadah ini mereka mampu menemukan saluran positif dari hobi mereka dari sepeda motor roda dua.

"Kita memang di Karanganyar merekrut pemuda yang memiliki kreativitas, memiliki program usaha, untuk mengembangkan usaha pemuda sebagaimana program Pak Bupati (Juliyatmono) dengan 10 ribu wirausawahan, maka dari itu di Katic saya juga berdayakan anggota untuk berusaha seperti mereka menggelar bazar dengan kerajinan mereka," beber pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar itu.

Sementara itu, salah seorang anggota HTCI asal Pulau Bali, Agus Setiono yang juga merupakan Plt Ketua Umum Tiger Rider Brotherhood (TRB) Bali itu, datang bersama anak dan istrinya serta rombongan 5 orang. Ia menempuh jarak ratusan kilometer dan hampir 24 jam berkendara untuk menghadiri satu dekdade KTCI.

"Saya berangkat pukul 15.00 WITA, sampai di sini pukul 14.00 WIB, pulangnya besok pagi. Saya bersama anak istri dan 5 teman," kata Agus.

Pria asli Sukoharjo yang demen berkendara roda dua itu pun mengaku ingin menularkan hobinya kepada anaknya yang kini berusia 4 tahun. Agus bergabung dengan HTCI pada tahun 2009 setelah memiliki motor Tiger pada tahun 2008.

"Saya bergabung dengan HTCI karena memang pertama saya penggemar Tiger, dan kedua mereka sudah seperti keluarga baru saya, orang-orangnya solid dan kompak. Anak saya sudah biasa saya ajak perjalanan jauh sejak usia 2 tahun, jadi sudah biasa," ungkap suami dari orang Bali itu. (adr)

(way)