Entertainment

Menhan RI Beri Pengarahan Prajurit Kodam IV/Diponegoro

TNI / Polri

24 April 2019 11:34 WIB

Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu kunjungi Kodam IV/Diponegoro.

SEMARANG, solotrust.com- Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan kepada para prajurit Kodam IV/Diponegoro se-Garnisun Semarang di Balai Diponegoro Komplek Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Selasa (23/4/2019).

Menhan beserta rombongan tiba di lokasi acara sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, yang diirigi lagu selamat datang pahlawan oleh seluruh prajurit.



Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menyampaikan kondisi wilayah Kodam IV/Diponegoro pasca pemilihan Anggota Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden saat ini dalam kondisi kodusif. Satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro bersama Kepolisian Daerah Jateng dan DIY juga masih melaksanakan kegiatan pengamanan dan monitoring perkembangan situasi hingga seluruh rangkaian Pemilu 2019 selesai.

Sementara itu, Menhan mengawali pembekalannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Pangdam IV/Diponegoro dan seluruh prajurit yang telah mengamankan wilayah dalam rangaka Pemilu 2019. Dengan terlaksananya tahapan Pemilu yang hingga kini aman, tertib dan lancar,  diharapakan ke depan tidak ada lagi masalah dan kondisi wilayah terus dalam keadaan aman dan kondusif.

“Kondusifitas wilayah ini terwujud berkat peran dari aparat TNI sebagai satu-satunya simpul dan benang perekat persatuan nasional yang tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Karena TNI terikat dengan sumpah dan janjinya dalam Sumpah Prajurit dan Sapta Marga serta 8 Wajib TNI untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI dan ideologi negara Pancasila sampai titik darah penghabisan.” Jelas Menhan.

Hal ini sesuai dengan amanat Jenderal Besar Sudirman "Satu-satunya hak milik nasional yang masih utuh, tidak berubah-ubah meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan adalah TNI".

Dikatakan Menhan, yang lain bisa berubah atau berpindah haluan, tetapi TNI tidak. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu betapa pentingnya TNI sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, tentara nasional dan tentara profesioanal berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. "Tidak boleh ada yang meremehkan TNI," tegasnya

(wd)