Hard News

Pemprov Jateng Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Abaikan K3

Hard News

23 April 2019 20:32 WIB

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menerima penghargaan sebagai Pembina terbaik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019) malam. (Dok Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) bakal menindak tegas perusahaan-perusahaan yang mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para karyawannya. Komitmen itu disampaikan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

“Sudah saatnya BUMN, BUMD, dan perusahaan besar menjadikan unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi prioritas. Jika ada perusahaan mengabaikan unsur K3 ini, maka Pemprov Jateng siap ambil tindakan tegas,” katanya usai menerima penghargaan sebagai Pembina terbaik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (22/4/2019).



Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan adalah memastikan pengawas-pengawas penegakan K3 memiliki integritas. Hal itu penting agar pengawas tidak kalah dengan perusahaan yang diawasi.

Sementara itu, cara penanganan terhadap perusahaan menengah ke bawah sedikit berbeda terkait K3. Hal itu disebut wajar mengingat mungkin saja ada faktor ketidakmampuan peralatan atau tidak mampu secara teknis.

Untuk itu menurutnya, perlu dilakukan pendampingan,mengedepankan edukasi, dan pembinaan ketimbang penindakan terhadap perusahaan-perusahaan menengah ke bawah yang belum bisa sepenuhnya menerapkan K3.

“Secara umum perusahaan-perusahaan di Jateng sudah bagus kesadarannya dalam penerapan K3. PR-nya hanya bagaimana kita terus bisa menyosialisasikan ke banyak perusahaan untuk mereka bisa menyiapkan dan melaksanakan K3,” lanjutnya.

Di Indonesia, angka kecelakaan kerja terbilang masih tinggi. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengungkapkan, data tahun lalu menyebutkan ada 157 ribuan kasus di Indonesia, kebanyakan terjadi di jalan raya saat para pekerja pergi-pulang bekerja, terutama mereka yang mengendarai sepeda motor.

Hanif mengimbau agar perusahaan tidak menganggap penerapan K3 sebagai beban. Melainkan pelaksanaan dan penerapan K3 itu sebuah investasi bagi perusahaan.

(way)