Serba serbi

Indonesia Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia 2019

Wisata & Kuliner

10 April 2019 12:26 WIB

Indonesia ditetapkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia 2019 berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI) (Dok Kementerian Pariwisata RI)

SOLO, solotrust.com - Indonesia ditetapkan sebagai destinasi wisata halal (halal tourism) terbaik dunia 2019 berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia. Hal tersebut dikabarkan Kementerian Pariwisata RI via lamannya, Selasa (9/4/2019).

Lembaga pemeringkat Mastercard-Crescent menempatkan Indonesia pada peringkat pertama standar GMTI dengan skor 78, bersama dengan Malaysia yang sama-sama berada di ranking teratas.



Negara-negara lain yang masuk 10 besar dari peringkat 3 hingga 10 secara urut adalah Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, dan Brunei Darussalam.

Sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia, Indonesia tercatat mengalami peningkatan secara berjenjang dari ranking 6 di tahun 2015, ranking 4 di tahun 2016, ranking 3 di tahun 2017, ranking 2 di ranking 2018, akhirnya Indonesia menduduki peringkat 1 GMTI di tahun 2019.

“Indonesia satu-satunya negara yang paling progresif dalam mengembangkan destinasi halal tourism,” kata Fazal Bahardeen, CEO Crescent Rating didampingi Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih, ketika menyampaikan report GMTI 2019 di Pullman Hotel Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Hadir dalam acara release report GMTI 2019 Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Rizky Handayani, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Anang Sutono, Pengarah Tim Percepatan Wisata Halal Riyanto Sofyan, dan sejumlah pejabat pariwisata dari Singapura dan Malaysia.

Fazal mengatakan, upaya Indonesia untuk mencapai posisi terbaik dilakukan secara serius di antaranya dengan membuat Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) yang mengacu pada standar GMTI.

Laporan GMTI menganalisis berdasarkan empat kriteria penilaian strategis, yaitu Akses, Komunikasi, Lingkungan, dan Layanan. Maka IMTI juga mengadopsi hal serupa. Indonesia juga kemudian gencar melakukan bimbingan teknis (bimtek) dan workshop 10 destinasi pariwisata halal unggulan di Tanah Air. 

Menpar Arief Yahya mengapresiasi lembaga pemeringkat dunia Mastercard-Crescent Global Muslim Travel Index yang memberikan penilaian tertinggi pada Indonesia.

“Akhirnya, target yang kita impikan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia tercapai. Ini membuktikan untuk mencapai kemenangkan harus direncanakan,” kata Menpar.

Ia mengatakan, rencana itu telah dirancang sejak 2015 yang berlanjut dengan kerja sama Mastercard CrescentRating untuk membuat IMTI dengan mengacu standar global GMTI.

“Kami terus meningkatkan performa 10 destinasi wisata halal unggulan pada IMTI 2018 dan 2019. Terbukti pengaruhnya sangat besar saat berlangsungnya penilaian di GMTI 2019. Apa yang kita rencanakan akhirnya tercapai dengan menjadi ranking teratas,” kata Menpar.

Menpar berharap naiknya peringkat Indonesia pada posisi teratas ini akan semakin banyak mengundang minat wisatawan dunia berkunjung ke Indonesia, yang tahun ini menargetkan kunjungan 20 juta wisman dengan sebanyak 5 juta atau 25 persennya adalah wisman halal tourism.

Sementara Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih menjelaskan, pasar wisata halal merupakan salah satu segmen pariwisata dengan tingkat pertumbuhan tercepat di seluruh dunia.

Diproyeksikan pada 2016, kontribusi sektor pariwisata halal melonjak hingga 35 persen menjadi US$300 miliar  terhadap perekonomian global atau meningkat dari US$220 miliar pada 2020. (Lin)

(way)