Serba serbi

Menelusuri Wisata Bedah Bukit Menoreh Hingga Tembus ke Borobudur

Wisata & Kuliner

6 April 2019 17:34 WIB

Candi Borobudur.

YOGYAKARTA, solotrust.com- Pemerintah Yogyakarta akan mempercepat penataan dan pengembangan tujuh destinasi wisata prioritas untuk menyambut beroperasinya bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada akhir April 2019.

Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, satu dari tujuh tujuan wisata yang menjadi prioritas saat ini adalah bedah Bukit Menoreh.



"Karena itu yang paling dekat dengan Bandara New Yogyakarta International Airport," kata Singgih Raharjo, Kamis (4/4/2019).

Wisata bedah Bukit Menoreh merupakan objek wisata berupa bentangan jalur penghubung destinasi satu dengan lainnya di Kulonprogo sepanjang 63 kilometer. Jalur itu menghubungkan kawasan bandara baru Kulon Progo di Kecamatan Temon, menembus Kecamatan Kalibawang, melewati wilayah perbukitan yang hijau hingga terhubung sampai Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Sepanjang jalur yang dilewati merupakan titik-titik wisata, seperti Siluwok - Klepu, Waduk Sermo, Goa Kiskendo, wisata kebun teh Tritis, wisata alam Suroloyo, wisata ziarah Sendangsono, Bendo, dan terakhir sampai ke Candi Borobudur.

"Pembenahannya lebih ke pembenahan infrastruktur, seperti perbaikan dan pelebaran akses jalan, fasilitas di tiap titik yang membuat wisatawan tertarik," ujarnya.

Pemerintah optimistis dengan rampungnya tujuh kawasan destinasi prioritas wisata di Yogyakarta, maka lonjakan kunjungan wisatawan terutama mancanegara bakal dirasakan manfaatnya oleh penduduk Yogyakarta, khususnya yang tinggal di Kulonprogo.

Selain bedah Bukit Menoreh, yang termasuk tujuh destinasi prioritas antara lain Keraton - Malioboro dan sekitarnya, kawasan Candi Prambanan - Ratu Boko dan sekitarnya, kawasan lereng Merapi dan sekitarnya, kawasan Karst Gunungsewu dan sekitarnya. Ada pula kawasan Parangtritis - Depok - Kuwaru dan sekitarnya, dan kawasan Kasongan - Tembi - Wukirsari dan sekitarnya.

Singgih menambahkan, selama dua tahun terakhir Pemerintah Yogyakarta sengaja menggarap berbagai agenda yang memungkinkan diikuti peserta mancanegara, misalnya melalui sport tourism. Tujuannya mencicil promosi sebelum Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo beroperasi.

"Sport tourism yang kami garap bersama pihak swasta sebisa mungkin bertaraf internasional. Jadi orang luar negeri bisa ikut dan mereka tahu Yogyakarta kemudian berkunjung lagi saat bandara sudah beroperasi," ujarnya.

Sport tourism yang telah digarap, antara lain atletik seperti Jogja International Heritage World dan berbagai event lari. Juga agenda wisata bersepeda seperti downhill, golf, dan offroad. "Kami mendorong sport tourism seperti run atau walk yang tak hanya fokus di kawasan tertentu, seperti di Candi Prambanan atau Malioboro saja, tapi mulai bisa merambah rute di sekitar bandara baru," kata dia. #teras.id

(wd)