Ekonomi & Bisnis

Harga Bawang Meroket, TPID Solo Akan Gelar Operasi Pasar

Ekonomi & Bisnis

06 April 2019 08:06 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta (Solo) berencana menggelar operasi pasar bawang di beberapa titik pasar tradisional di Kota Solo pada awal April 2019. Operasi pasar bawang tersebut guna meredam gejolak harga bawang merah dan bawang putih.

Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan BI Solo, Bakti Artanta menerangkan, operasi pasar ini untuk menstabilkan harga bawang di pasaran sekaligus merupakan kelanjutan dari sidak yang diadakan TPID pada 20 maret lalu.



"Diketahui memang terjadi peningkatan dan saat dikonfirmasi, BPS mengkonfirmasi terjadi inflasi di bulan Maret. Andil utama inflasi adalag volatile food terutama bawang merah dan bawang putih," tuturnya, Jumat (5/4/2019).

Berdasar pantauan TPID, harga komoditas bawang saat ini mencapai lebih dari Rp 29 ribu per kilogram untuk bawang merah dan Rp 37 ribu per kilogram untuk bawang putih di tingkat eceran dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini sejalan dengan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) yang menunjukkan rata-rata harga bawang putih dari Bulan Februari 2019 sebesar Rp 30.118 menjadi Rp 37.625 pada Maret 2019 dan rata-rata harga bawang merah dari Rp 20.434 menjadi Rp 29.125.

Untuk itu, TPID Solo akan menggelar kegiatan pasar murah bertajuk "Pasar Mirunggan Bawang Putih dan Bawang Merah". Diadakan Minggu 7 April 2019 di Car Free Day (Plasa Sriwedari) dengan kuota 300 kg bawang putih dan 300 kg bawang merah. Dilanjut tanggal 8-12 di Pasar Gede dan Pasar Nusukan. Dengan kuota masing - masing pasar 100 kg bawang merah dan 100 kg bawang putih per hari.

TPID Solo akan bekerjasama dengan PT Perusahaan Umum Daerah Pusat Pergudangan dan Aneka Usaha “Pedaringan” (Perumda PAU “Pedaringan”) Solo,  Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Solo, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Cabang Sragen, distributor bawang putih/merah di Pasar Legi dan Perbankan.

"Tujuan utama kita yang paling penting bahwa ini adalah kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang mengalami harga naik khususnya bawang. Kami mengajak para distributor hingga pedagang turut menstabilkan harga bawang putih," papar Bakti.

Sebelum dilakukan operasi pasar, TPID Kota Solo bersama pihak-pihak terkait mengadakan rapat pembahasan terlebih dahulu pada Jumat (5/4/2019) jam 10.00 WIB di Ruang Rapat Asisten Pengembangan Ekonomi Sekretatis Daerah (Sekda) Solo. Dengan agenda Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pasar Mirunggan Bawang Merah & Bawang Putih TPID Kota Solo.

Asisten Pengembangan Ekonomi Sekda Kota Solo, Agus Sutrisno, menambahkan naiknya harga bawang putih dan bawang merah mulai bulan Februari sampai saat ini menyebabkan ketidakstabilan harga sehungga memicu nilai inflasi walau tidak sampai titik ekstrem.

"TPID Solo prihatin dan ingin berbuat sesuatu. Bersama-sama, pemerintah, BI, asosiasi pedagang bawang, PPI, Bulog, hingga supplier besar di kota Solo secara sadar dan penuh antusias ingin membantu penstabilan harga," kata Agus.

Ia menambahkan, kenaikan harga bawang merah dipengaruhi oleh faktor alam. Kondisi cuaca saat ini dinilai menyebabkan produksi komoditas bawang merah turun sehingga harga naik. Sedangkan bawang putih, diketahui 90 persen impor dari Republik Rakyat China (Tiongkok). Sehingga bila pengiriman berkurang maka berdampak pada jumlah stok dan pastinya harga naik. (Rum)

(wd)