Hard News

Warga Lereng Merapi dapat Sosialisasi Tanaman Pohon Keras

Jateng & DIY

5 April 2019 07:11 WIB

Sosialisasi.

BOYOLALI, solotrust.com- Menanggulangi banjir,tanah longsor serta melakukan gerakan nasional pemulihan DAS Kabupaten Boyolali pada 2019 ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung  mengadakan sosialisasi terhadap warga yang bermukim di wilayah Gunung Merapi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Jawa Tengah,  Bambang Hendro mengatakan, perlu adanya penanaman pohon dikawasan lereng Gunung Merapi, hal ini untuk mengurangi terjadinya tanah longsor.



"Bencana lingkungan harus kita hindari. Namun, apabila warga tidak bisa menjaga tanaman pada perbukitan atau di lereng gunung tersebut, maka bencana akan menghampiri kita," ujar dia.

Ia mengajak kepada masyarakat, di kawasan lereng lereng gunung atau perbukitan untuk menanam jenis tanaman bibit pohon keras, sehingga dapat menyimpan air.  Ada 19 kabupaten/kota yang menjadi pantauan Kementerian Lingkungan Hidup dalam mengurangi kebencanaan.

"Boyolali adalah salah satu daerah yang rawan bencana, dengan itu kami bekerjasama dengan komisi VI DPR RRI di Boyolali untuk membudidayakan tanaman keras di lereng gunung maupun perbukitan. Kami setiap tahun membagikan 2 juta bibit terhadap warga secara cuma cuma," kata dia.

Anggota DPR RI Komisi VI Endang Srikarti Handayani mengatakan, di tengah masih berlangsungnya musim penghujan saat ini ada beberapa tempat yang mengalami longsor meskipun tidak besar. Hal ini, perlu adanya  kewaspadaan bersama terutama warga yang bermukim di wilayah lereng Gunung Merapi dan Merbabu.

"Daerah yang rawan bencana, seperti Samiran, Selo dan Cepogo itu harus mau membudidayakan tanaman keras di lingkungan desa-nya, sehingga bencana tanah longsor dapat terhindarkan," ujar dia.

Pihaknya, juga meminta kepada Kementerian Lingkungan Hidup menfasilitasi warga di kawasan perbukitan atau lereng pegunungan. Fasilitas itu dapat berupa bibit pohon serta pengetahuan tentang kebencanaan.

"Masyarakat harus bisa teredukasi dalam penyelamatan kebencanaan secara mandiri. Nanti warga yang hadir ini akan mendapat bibit keras untuk ditanam di lingkungan kampung mereka," kata Endang. (Jaka)

(wd)