Hard News

Menko Polhukam Sebut Kolaborasi Antara Keraton dan Pemerintah Penting untuk Lestarikan Budaya

Jateng & DIY

2 April 2019 11:37 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia, Wiranto saat menghadiri upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan ke-15, Paku Buwana XIII, di Sasana Sewaka, Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (1/4/2019).

SOLO, solotrust.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia, Wiranto menghadiri upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan ke-15, Paku Buwana XIII, di Sasana Sewaka, Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (1/4/2019).

Usai prosesi peringatan kenaikan tahta raja itu selesai, Wiranto memberikan sambutan kepada seluruh sentana, abdi dalem, dan para tamu undangan yang hadir.



Wiranto mengharapkan adanya kolaborasi antara Keraton Kasunanan Surakarta dan pemerintah baik pusat dan daerah untuk merawat warisan adiluhung para pendahulu, salah satunya Tingalan Dalem Jumenengan ini.

"Merawatnya bagaimana? Tentu harus ada kolaborasi. Dari Sinuhun dan kerabat keraton sebagai pemilik tentunya memiliki keterbatasan jika bergerak sendiri. Sehingga perlu kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah sebagai fasilitator bagaimana merawat budaya itu. Oleh karena itu saya menghimbau pada para menteri dan lembaga terkait agar bisa merawat budaya asli keraton supaya terpelihara dengan baik," kata Wiranto.

Bagi dia, Tingalan Dalem Jumenengan merupakan kultur budaya nasional sebagai warisan adiluhung dari para pendahulu sejak berabad-abad lalu. Sehingga, dapat hadir dalam Tingalan Dalem Jumenengan ini ia merasa bangga, bahagia dan terharu.

"Saya bangga dan bahagia karena bisa menyaksikan satu budaya adiluhung peninggalan para leluhur ratusan tahun yang lalu. Saya juga terharu dan bersyukur, perhelatan berjalan dengan tertib, baik dan lengkap. Ada kebersamaan, persatuan, guyub rukun, dan ini yang kita rasakan," ujar Wiranto.

Lanjutnya, beberapa tahun yang lalu dirinya pernah mendapatkan pesan dari PB XII. Kala itu PB XII berkata kepada Wiranto apabila PB XII merupakan Sinuwun Hamardiko. Artinya adalah raja yang kemudian masuk dalam alam kemerdekaan.

Raja yang tidak memiliki wilayah dan tidak memiliki kawula. Namun, kata Wiranto, PB XII satu kultur budaya peninggalan leluhur yang  memiliki banyak pesan positif dan ajaran kebaikan, sehingga sampai detik ini Keraton Kasunanan Surakarta masih merawat dengan baik budaya adiluhung ini dan hal itulah yang menjadi pedoman Wiranto untuk berkomitmen dan konsisten ikut menjaga kebudayaan asli keraton.

"Saat ini keraton sudah guyub rukun sujud kepada Sinuhun, maka kita harus membantu budaya keraton terpelihara sampai kapan saja nanti, marilah kita bersama-sama merawat warisan ini," pungkas Wiranto.

Tak hanya Wiranto, pejabat lain yang hadir mengikuti Tingalan Dalem Jumenengan ke 15, antara lain Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mochamad Effendi dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Muspida koordinator kota dan artis Vicky Shu. Mereka pun begitu khidmat mengikuti jalannya prosesi dari awal hingga akhir. (adr)

(wd)