Hard News

Sinuhun PB XIII Hangabehi Ikuti Kirab Ageng Nitih Kereta Kencana

Jateng & DIY

2 April 2019 10:28 WIB

Sinuhun PB XIII saat berada di dalam kereta kencana saat kirab melintasi kawasan Alun - Alun Utara, Jalan Pakoe Boewono, Senin (1/4/2019) sore.

SOLO, solotrust.com - Kirab Ageng Keraton Kasunanan Surakarta yang menjadi rangkaian Tingalan Dalem Jumenengan ke-15, SISKS Paku Buwono XIII berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (1/4/2019). Ribuan masyarakat tumpah ruah disepanjang jalan rute yang dilalui peserta kirab.

Kirab diawali dengan marching band dari TNI yang menjadi pembuka iring-iringan kirab, disusul barisan Bergodo Prajurit Keraton Kasusnanan Surakarta dengan kostum warna-warni sesuai kelompoknya. 



Setelah itu dibelakangnya ada pasukan penunggang kuda. Dan barisan setelahnya tampak sosok utama yang ditunggu masyarakat Solo. Naik di sebuah kereta kencana, Raja Sinuhun PB XIII Hangabehi duduk di dalam bersama permaisuri.

Tak jarang Sinuhun menyapa dengan melempar senyum dan melambaikan tangan kepada masyarakat, sesekali sang raja juga menyebar sejumlah koin uang logam kepada warga yang menyaksikan.

Adapun rute kirab meliputi Keraton Kasunanan Surakarta - Gladag - Simpang Empat Bank Indonesia - Jalan Mayor Kusmanto - Jalan Kapten Mulyadi - Simpang Empat Baturono - Jalan Veteran - Simpang Empat Gemblegan - Simpang Empat Nonongan - Jalan Slamet Riyadi - Gladag dan berakhir kembali di Keraton Kasunanan Surakarta.

"Rutenya sama dengan kirab Malam 1 Suro, keretanya jumlahnya kurang lebih 22," kata Pengageng Paréntah Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo saat ditemui solotrust.com di sela acara.

Gusti Dipo sapaan akrabnya menjelaskan, bila kirab ini bertujuan untuk menunjukkan atau mengenalkan sosok raja pada masyarakat. Agar eksistensi raja sebagai pemimpin keraton selalu dikenang masyarakat.

"Sesuai dengan undang-undang cagar budaya, kepariwisataan, dan pelesestarian budaya. Semuanya kan apa yang paling baik manfaatnya bagi masyarakat, dan itu salah satunya memang menjadi daya tarik wisata, akan ada nilai tambah. Melalui kirab ini sehingga masyarakat tahu siapa raja yang sedang bertahta di keraton saat ini. Dan kegiatan kebudayaan asli keraton bisa terus terjaga dengan baik," jelasnya.

Pihaknya berharap upacara peringatan keniakan tahta raja dan kirab ageng ini menjadi langkah anyar pihak keraton untuk lebih terbuka dan berkolaborasi dengan pemerintah.

"Kita semua berharap, Sinuhun, sentana dalem, abdi dalem dan pemerintah ingin kembali mengembalikan kejayaan keraton lewat berbagai kegiatan adat yang masih terpelihara dengan baik," tutup Gusti Dipo. (adr)

(wd)