Pend & Budaya

Belasan SD di Solo Beradu Permainan Tradisional dalam Event Fit Olympic

Pend & Budaya

01 April 2019 05:07 WIB

Siswa-siswi SD antusias bermain permainan tradisional dalam acara Fit Olympic di Taman Balekambang, Manahan, Banjarsari, Solo, Sabtu (30/3/2019). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com -  Mengangkat kembali citra permainanan tradisional yang sudah tergerus oleh perkembangan zaman, PT Madurasa Unggulan menggelar acara perlombaan bertajuk Fit Olympic yang melibatkan ratusan siswa dari 16 SD di Kota Solo.

Perlombaan yang mengusung sejumlah permainan tradisional era anak-anak 80 hingga 90-an itu digelar di Taman Balekambang, Manahan, Banjarsari, Sabtu (30/3/2019) pagi.



Anak-anak begitu antusias dalam bermain dolanan tradisional yang dipertandingkan, meliputi gobak sodor, bola gebuk, balap karung dan betengan. Masing-masing kelas di tiap SD dibagi dan dipertandingkan dalam beberapa permainan tradisional tersebut.

Sebagai apresiasi kepada SD pemenang, PT Madurasa Unggulan menyediakan hadiah berupa sepeda dan hadiah menarik lainnya beserta trofi juara. Selain Kota Solo, sebelumnya kegiatan ini telah digelar di Jakarta dan ke depan bakal diselenggarakan di kota besar lainnya seperti Jogja, Surabaya, Denpasar, hingga Medan.

General Manager Human Research Development (HRD) PT Madurasa Unggulan Muji Harjono menuturkan, pihaknya menggelar acara Fit Olympic dengan sasaran anak-anak sekolah dasar lantaran memiliki tujuan ingin kembali melestarikan permainan tradisional, di samping perkembangan zaman di mana anak-anak zaman now disibukkan dengan kebiasaan individual dan menggandrungi permainan dalam gadget.

"Idenya mengangkat permainan tradisional nguri-uri budaya tradisional, anak-anak sekarang lebih gemar main gadget, makanya permainan tradisional jarang lagi di temukan di kampung-kampung, oleh sebab itu kami angkat melalui lomba Fit Olympic ini," ujar Muji ditemui solotrust.com di sela kegiatan.

Melalui Fit Olympic, pihaknya ingin mengajak anak-anak untuk kembali mencintai permainan tradisional seperti gobak sodor, balap karung, dan bola gebok atau anak-anak dulu sebut permaiann kontrakol, kemudian betengan dan yang lainnya.

"Semangat permainan tradisional harus kembali dibangkitkan, maka dari itu mulai dari menggandeng pihak-pihak sekolah dasar agar kembali menggelorakan permaianan-permainan seperti ini di sesi pelajaran olahraga," katanya.


Lebih dari itu, bagi Muji, permainan tradisional memiliki makna dan pesan moral yang baik, sekaligus juga mengembangkan kemampuan fisik dan kreativitas anak-anak. Pasalnya, dalam permainan tersebut anak-anak diajarkan kerja sama, kekompakan, keselarasan, kelincahan gerak, dan tentunya otak anak dirangsang bagaimana memainkan strategi untuk menjadi pemenang.

"Permaianan tradisional kan melibatkan tim, bekerja sama, teman-temannya juga mendukung dengan yel-yel, teriakan semangat. Di samping itu, penting juga menjaga kebugaran fisik anak, permainan tradisional anak-anak dituntut bergerak, berinovasi dan jadi anak-anak tidak gampang moody, beda sekali main gadget di rumah yang individual cenderung membuat anak-anak moody, makanya kita berharap permainan tradisional terus dilestarikan," harap Muji.

Ia menambahkan, bagi para orang tua khususnya para ibu, tidak perlu khawatir anaknya bermain di luar rumah. Karena sekarang Madurasa memproduksi multivitamin yang menjaga daya tahan tubuh anak bernama Fid Kidz.

"Kadang ibu-ibu takut anak-anak gampang sakit kotor, kehujanan, kepanasan, makanya kami juga punya multivitamin untuk anak namanya Fid Kidz untuk ketahanan tubuh," imbuh dia. (adr)

(way)