Hard News

Tradisi Guyang Sapi, Bentuk Syukur Warga Klaten kepada Tuhan

Jateng & DIY

25 Maret 2019 08:06 WIB

Tradisi Guyung Sapi warga Desa Bandungan, Klaten. (solotrust-jaka)

KLATEN, solotrust.com – Guna melestarikan tradisi nenek moyang, ratusan warga di Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten melakukan tradisi Guyang Sapi secara massal. Tradisi ini dilakukan di Kedung Tanggulrejo desa setempat, Sabtu (23/3/2019).

Satu per satu warga datang ke Kedung Tanggulrejo dengan membawa seekor sapinya untuk dimandikan atau di-guyang secara bersama-sama. Setelah dimandikan, sapi-sapi tersebut di-plegung-kan atau dijemur di pinggir Kedung Tanggulrejo ini untuk dilakukan ritual atau didoakan oleh tokoh masyarakat setempat.



Sebelumnya, ratusan warga sudah membawa sesaji, makanan, gunungan ketupat, serta mengarak dua ondel-ondel untuk melakukan ritual.

Mereka percaya bahwa setelah dilakukan ritual serta didoakan oleh tokoh masyarakat setempat, ternak sapi mereka akan terus bertambah dan desa setempat akan mengalami kemajuan.

“Sebagian besar warga sini kan ternaknya sapi, jadi sapi sebagai sumber kehidupan bagi warga sini,” kata tokoh masyarakat setempat, Setiawan, kepada solotrust.com di sela-sela tradisi Guyang Sapi.

Menurutnya, tradisi Guyang Sapi ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena warga Bandungan telah dilimpahkan rezekinya melalui ternak sapi maupun pertaniannya.

“Untuk mempererat persatuan dan gotong royong warga di dusun ini, dan untuk permohonan kepada Yang Maha Kuasa yang mana untuk kemakmuran warga di lingkungan sini,” ungkapnya.

Guyang Sapi ini merupakan rangkaian dari merti desa yang pada malam harinya dilakukan malam sakral  laku suwung cokro manggiling oleh warga Desa Bandungan. (jaka)

(way)