Hard News

Ratusan Warga Serbu KPU, Polres Terjunkan Tim Huru Hara

Jateng & DIY

23 Maret 2019 19:07 WIB

Ilustrasi

KLATEN, solotrust.com- Menjelang pelaksanaan pileg dan pilpres pada April mendatang berbagai persiapan terus dilakukan, termasuk persiapan pengamanan dari Polres Klaten dalam melakukan simulasi penanganan kerusuhan.

Dalam simulasi tersebut digambarkan ada sekelompok masa yang tidak bisa memberikan hak suaranya akibat terlambat datang ke TPS. Mereka tidak diperbolehkan mencoblos lantaran waktu atau jadwal pencoblosan telah habis. 



kericuhanpun terjadi karena mereka melakukan perbuatan anarkis akibat kecewa tidak bisa memberikan hak suaranya.

Kemudian disusul ratusan massa mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten. Massa memprotes karena ketidakpuasan mereka tidak bisa menyalurkan hak suaranya.

Massa diberi penjelasan petugas namun massa tetap bergerak anarkis. Aparat kepolisian kemudian menghalau massa dengan berbagai cara sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP).

Namun, massa justru melempari aparat dengan batu, telur busuk dan lain-lain. Akhirnya massa dihalau dengan anjing pelacak dan tembakan.

Namun masa justru beringas dan terjadi penjarahan dan aksi kriminal di jalan raya, akhirnya petugas melumpuhkan sejumlah provokator dengan tembakan di kakinya.

Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi mengatakan, kekuatan polisi yang diterjunkan dalam pileg dan pilpres tahun ini sebanyak 2000 personil Polri dan dibantu TNI dan linmas mereka akan diterjunkan sampai ke TPS.

 “Di Klaten sendiri ada sekitar 4.400 TPS yang tersebar di 400 desa,” katanya kepada wartawan, Jumat(22/3/2019).

Sementara, Bupati Klaten Sri Mulyani meminta kepada warga dalam pileg maupun pilpres tetap bisa menjaga kondusifitas. Pihaknya juga mengatakan, meskipun warga beda pilihan, dalam pesta demokrasi ini harus tetap menjaga perdamaian dan keamanan di Kabupaten Klaten.

 “Beda pilihan biasa, yang penting kita semua tetap rukun Klaten tetap aman dan tentram,”ujarnya. (Jaka).    

(wd)