Hard News

Santer Soal Kanker Payudara yang Tidak Terkaver BPJS, Begini Pengakuan Niswatin

Jateng & DIY

19 Maret 2019 10:33 WIB

Niswatin Naimah (44), warga Dukuh Babadan, Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

SRAGEN, solotrust.com- Pasca berlangsungnya debat cawapres antara Sandiaga Uno dengan Mak’ruf Amin, nama Kabupaten Sragen kembali menjadi perbincangan nasional terutama di dunia maya, karena Sandiaga Uno menyebut nama Bu Lis asal Sragen saat menjelaskan buruknya pelayanan BPJS.

Pelayanan BPJS warga Sragen itu dicabut meski pihaknya mengidap penyakit kanker payudara stadium 2. Lantas dia mengeluh terkait penyakitnya saat kunjungan Sandiaga Uno ke sragen pada 30 Desember 2018 lalu di Pasar Bunder. Pertemuan dengan warga sragen itu menjadi salah satu yang disampaikan saat perdebatan kemarin.



Belakangan diketahui warga Sragen tersebut bernama Niswatin Naimah (44), warga Dukuh Babadan, Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Namun mungkin karena salah dengar, Sandiaga Uno dalam akun media sosialnya menyebut dengan nama ”Liswati”.

Awak media berhasil menemui Niswatin Senin (18/3) siang didampingi politikus Gerindra Sriyanto Saputro. Pihaknya menyampaikan bahwa ada kekhawatiran terkait obat kanker yang tidak terkaver BPJS.

Niswatin menyampaikan saat itu curhat yang disampaikan ke Sandiaga Uno spontan begitu saja. Dia menuturkan yang disampaikannya untuk mewakili orang yang senasib dengannya. Dia heran mengapa jaminan kesehatan untuk penderita kanker justru dicabut pada April 2018 lalu.

“Saat ini dokter mendiaknosa saya terkena kanker payudara stadium 2, dimana setelah pengobatan yang dikaver BPJS ya kemo dan lain sebagainya selesai itu harus ada kelanjutannya berdasarkan hasil lab yang saya bawa dari PA atau Patologi Anatomi Kedokteran UGM itu hasilnya bahwa HER2 saya positif dan itu harus mendapatkan suntikan tambahan setelah kemo berakhir, kemo yang ke- tujuh yang sudah saya terima dan itu herceptin itu setelah masa seharusnya saya mendapatkan ternyata terhalang dengan aturan yang baru, yang dulu sebetulnya dikaver, menurut informasi seperti itu dan sekarang saya tidak mendapatkannya.” Jelas Niswatin. (saf)

(wd)