Hard News

Underpass Transito Dibangun, Pedagang Minta Tak Digusur

Jateng & DIY

15 Maret 2019 09:28 WIB

Jalan Transito, Pajang, Laweyan, Solo.

SOLO, solotrust.com - Sejumlah pedagang yang beraktivitas di sisi utara Jalan Transito meminta kepada Pemkot Surakarta agar memperhatikan nasib pedagang menyusul rencana pembangunan underpass di kawasan tersebut.

Bendahara pedagang Kios Transito, Sambodo mengaku, pekan lalu sudah mulai dilakukan pendataan oleh pemerintah dan sosialisasi berkaitan dengan rencana pembangunan underpass yang menyasar lokasi tersebut sehingga dinilai berdampak pada aktivitas para pedagang nantinya.



Kendati demikian, Sambodo mewakili aspirasi para pedagang mengaku terbuka dan masih menunggu seperti apa kebijakan dari Pemkot nantinya. Pasalnya, lokasi tersebut selama ini telah memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

"Dari Pemkot sudah melakukan pendataan sejak pekan kemarin, rencananya mau dibangun underpass. Tapi harapan kami tidak dilakukan penggusuran, bisa dengan menata kawasan bagaimana supaya tidak mengganggu," kata Sambodo saat ditemui wartawan, Kamis (14/3/2019)

Sambodo berujar, bila PT. KAI sebelumnya memperbolehkan pedagang untuk beraktivitas di sana dengan melakukan penataan sesuai dengan aturan PT. KAI. Dirinya justru mempertanyakan pendataan yang dilakukan Pemkot tidak melibatkan pihak PT. KAI.

Pedagang merasa selama ini keberadaannya sama sekali tidak mengganggu pengguna kendaraan yang melintas di jalan Transito maupun akses perlintasan kereta api. Sehingga, pihaknya menilai jika kebijakan nanti berupa penggusuran dirasa bukan solusi yang baik bagi pedagang.

"Yang jelas kami minta solusi yang terbaik tanpa melakukan penggusuran," kata dia.

Jalan Transito sudah menjadi ladang penghasilan para pedagang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari selama puluhan tahun. Ratusan bangunan di jalan tersehut dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti membuka usaha tanaman, vermak pakaian, las, toko kelontong, kuliner, hingga laundry. Beberapa diantaranya juga dimanfaatkan untuk hunian dan berdiri diatas tanah milik Pemkot dan PT KAI.

Pedagang lain, Manda yang membuka usaha tanaman di Jalan Transito mengaku bila rencana penggusuran sudah lama berdesis. Akan tetapi, sejauh ini belum ada tanda-tanda pelaksanaan dari pemangku kepentingan terkait baru kemarin ada pendataan.

Manda menuturkan, keberadaan pedagang di lokasi tersebut tidak mengganggu aktivitas jalan raya maupun perlintasan kereta api meskipun sudah dibuat jalur ganda.

"Sebelumnya saat akan membuat jalur rel ganda juga harus menggusur pedagang, tapi akhirnya sampai sekarang jalur ganda sudah dibuat dan pedagang bertahan tidak ada masalah," tutur dia.

Manda berharap, Pemkot dapat memberikan kebijakan terbaik semisal menata kawasan atau merelokasi dan memberikan solusi yang baik bagi para pedagang untuk berjualan, bukan hanya sekedar menggusur.

Terpisah, Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Didik Anggono menyampaikan, ada sebanyak 105 bangunan berdiri di atas tanah milik PT. KAI yang berada sisi barat jembatan dan tanah milik Pemkot sisi timur mulai dari depan Mall Robinson hingga perbatasan Sukoharjo. Dan pihaknya sudah melakukan pendataan sejak pekan lalu.

"Persiapan pembangunan underpass Transito, kami lakukan pendataan dari hari Rabu (6/3/2019) meliputi luas bangunan, pemanfaatan bangunan untuk hunian atau usaha dan material yang dimiliki pedagang, kebijakan selanjutnya menunggu koordinasi dari pimpinan dan juga Wali Kota," ujar Didik. (adr)

(wd)