Pend & Budaya

UNS Resmikan Confusius Institute, Rektor Sebut Jembatan Hubungan Indonesia - Tiongkok

Pend & Budaya

12 Maret 2019 13:25 WIB

Rektor UNS Ravik Karsidi saat memberikan sambutan dalam acara peresmian CI UNS di Diamond Convention Center, Laweyan, Solo, Senin (11/3/2019) malam

SOLO, solotrust.com - Perayaan peresmian Confusius Institut (CI) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta digelar di Diamond Convention Center, Laweyan, Solo, Senin (11/3/2019) malam. Confusius Institute adalah organisasi pendidikan yang memiliki ikatan dengan kementerian pendidikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Dalam peresmian ini dihadiri direktur CI dari sejumlah universitas di Indonesia, Pimpinan Universitas Xihua dan Kedutaan RRT serta tamu penting lainnya. Peresmian ditandai dengan pertunjukan seni Tionghoa, pemotongan tumpeng oleh rektor UNS dan dilakukan pula penyerahan cindera mata dari UNS.



Rektor UNS Prof Ravik Karsisi mengatakan, dalam pembukaan CI bertujuan untuk mempromosikan bahasa mandarin dan budaya Tiongkok, serta mendukung system pembelajaran bahasa manadarin, dan memfasilitasi pertukaran budaya antar negara. Di UNS CI terletak di Fakultas Ilmu Budaya memiliki tempat yang representatif untuk belajar.

"CI ini luar biasa baik, belajar bahasa tanpa mengetahui budaya itu sulit sehingga Confusius Institut menjadi jembatan Indonesia dengan China, belajar mengetahui kebudayaan. Mudah-mudahan CI sukses menjadi pusat pengembangan bersama akulturasi budaya Indoensia khususnya Jawa dengan China,” ungkap Rektor dalam sambutannya.

Lebih lanjut, kata Rektor di Kota Solo komunitas Tionghoa memiliki keeratan dengan masyarakat Jawa, dan memiliki hubungan yang sangat cair. Bahkan, banyak komunitas Tionghoa yang fasih Bahasa Jawa.

“Artinya bahwa kita bisa menjadi satu kesatuan dalam perbedaan. Kita harapkan Solo menjadi jendela Indonesia untuk hubungan dengan China, Pusat Bahasa Mandarin adalah inisiasi dua universitas, UNS 10 besar di Indonesia, Xihua juga terbaik di China. Harapannya hubungan UNS degan Xihua kedepan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan,” tuturnya.

Rektor juga menyebut UNS berkomitmen sebagai kampus multicultural dan kampus benteng Pancasila. UNS memiliki tempat ibadah yang lengkap dengan adanya Masjid, Gereja untuk Katolik dan Protestan, Pura, Vihara dan sedang tahap pembangunan Kelenteng.

"Pengakuan agama Konghucu baru pada saat masa pemerintahan presiden Gus Dur, sehinggabaru kami realisasikan, mohon doa restu, jika ada donatur untuk memperbaiki dan menambah lebih bagus lagi, kami persilakan dengan dua tangan terbuka," kata Ravik. (adr)

(wd)