Hard News

Baznas Indonesia Siap Wujudkan Visi RI Menjadi Pusat Ekonomi Islam Dunia 2024

Jateng & DIY

5 Maret 2019 14:14 WIB

Ketua Baznas Bambang Sudibyo.

SOLO, solotrust.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengapresiasi visi luhur Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Rwepublik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden  Jusuf Kalla untuk menjadikan RI pusat ekonomi Islam dunia pada tahun 2024.

“Untuk itu dalam Rakornas Zakat Tahun 2019 ini menitikberatkan pada tema Optimalisasi Pengelolaan Zakat untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan Menuju Indonesia Pusat Ekonomi Islam Dunia,” ujar Ketua Baznas Bambang Sudibyo kepada wartawan usai pembukaan Rakornas Zakat 2019 di Balai Kota Surakarta, Senin (4/3/2019) malam.



Bambang berujar, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang diketuai Presiden Jokowi telah memasukkan zakat menjadi salah satu pilar penting yang cukup sentral dalam sistem keuangan syariah Indonesia. Sebagaimana tertuang dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI).

“Sebagai salah satu pilar penting dari Indonesia sebagai pusat ekonomi Islam dunia tersebut, maka tentu saja realisasi pengumpulan zakat di Indonesia harus besar mendekati potensinya,” ujar dia.

Bambang mengatakan, bila kesadaran masyarakat baik individu maupun lembaga semakin meningkat untuk menyalurkan zakat. Dijelaskan dia, pada tahun 2018, pengumpulan ZIS secara nasional yang masih dalam proses penghitungan, diperkirakan bisa melampaui target Rp 8 triliun. Meski demikian, jumlah tersebut hanyalah 3,5% saja dari perkiraan potensi zakat nasional tahun 2018 sebesar 1,57% PDB atau sekitar Rp 230 triliun.

“Pengumpulan zakat di Indonesia selama lima tahun terakhir telah tumbuh dengan rerata tahunan lebih dari 24 persen per- tahun, jauh di atas rerata tahunan pertumbuhan ekonomi nasional untuk periode yang sama, yaitu sedikit di atas 5 persen. Itu berarti bahwa kesadaran umat Islam di Indonesia untuk menunaikan kewajikan zakatnya sesuai syariah dan peraturan perundang-undangan telah meningkat dengan amat baik,” ujar mantan Menteri Keuangan ini.

Baznas pusat menginstruksikan agar semua Baznas provinsi, semua Baznas kabupaten/kota, dan semua lembaga amil zakat (LAZ) melakukan hal yang sama pada akhir tahun 2019 nanti, agar dampak pendistribusian dan pendayagunaan zakat tahun 2019 bisa diukur efektivitasnya dan kualitasnya dengan baik.

“Untuk itu, Baznas bersedia memberi bantuan dan bimbingan teknis,” kata Bambang. (adr)

(wd)