Hard News

Bencana Tanah Longsor dan Puting Beliung Mendominasi di Jateng Dua Bulan Terakhir

Jateng & DIY

5 Maret 2019 12:06 WIB

Ilustrasi bencana alam.

SOLO, solotrust.com - Sepanjang bulan Januari hingga Februari 2019 Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 391 peristiwa bencana alam.

Kabid Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Jateng, Gembong Purwanto Nugroho menerangkan, dari sebanyak 391 kejadian, bencana tanah longsor mendominasi dengan jumlah 159 peristiwa disusul kejadian angin puting beliung.



"Dari sebanyak 391 kasus bencana selama Januari-Februari ini perinciannya, tanah longsor 159 kali, angin puting beliung 152 kali, kebakaran 25 kali, dan banjir 55 kali, dan paling banyak terjadi di bulan Januari, karena puncak musim hujan," ungkap dia melalui sambungan telepon kepada solotrust.com Senin (4/3/2019).

Di samping itu, ia menguraikan di wilayah Jateng ada tujuh jenis ancaman bencana, yakni angin puting beliung, tanah longsor, banjir, kebakaran, gempa bumi, erupsi gunung merapi, dan ombak besar. Dari seluruh kejadian dua bulan terakhir disebutkan dia ada 3 orang meninggal dunia akibat peristiwa itu.

Dikatakan Gembong, satu orang lansia meninggal dunia akibat bencana angin puting beliung yang terjadi di Wonogiri pada awal Februari. Kemudian dua orang meninggal akibat tanah longsor di eks Karesidenan Banyumas.

"Kami mencatat tiga orang meninggal dunia karen bencana alam yang melanda pada awal tahun ini," katanya.

Lalu, hingga kini BPBD Jateng, masih belum mencabut status kesiapsiagaan bencana meskipun intensitas curah hujan di berbagai wilayah di Jateng sudah berkurang. Masyarakat pun diminta waspada.

"Ancaman tanah longsor masih mengancam daerah hulu Jateng, seperti di daerah Magelang. Kami mendeteksi adanya retakan tanah yang dapat mengancam permukiman warag. Lalu, angin puting beliung juga patut diwaspadahi warga Jateng. Bencana tersebut kerap terjadi akibat cuaca ekstrem. Diimbau warga agar berhati-hati terutama saat cuaca panas tiba mendung biasanya muncul angin ribut," tuturnya. (adr)

(wd)