Hard News

Bupati Ajak Atasi Permasalahan Distribusi Pupuk untuk Membantu Petani

Jateng & DIY

28 Februari 2019 15:06 WIB

Suasana Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penebusan Pupuk Bersubsidi, Rabu (27/2/2019) di Pendopo Kabupaten Wonogiri.

WONOGIRI, solotrust.com- Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengajak seluruh pihak yang terkait dengan distribusi pupuk bersubsidi untuk mengatasi persoalan yang ada, demi membantu petani di Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penebusan Pupuk Bersubsidi, Rabu (27/2/2019) di Pendopo Kabupaten Wonogiri.

“Petani itu sudah rekoso, mari kita bantu,” demikian disampaikan Bupati  



“Karena petani itu kebutuhan pokoknya pupuk. Kalau sampai petani tidak memperoleh pupuk, imbasnya sangat besar, termasuk pada aspek ketahanan pangan,” imbuhnya.

Untuk itu, buapti menambahkan, berbagai persoalan teknis seperti kendala peralatan, koneksi sinyal, kurangnya pemahaman petani dalam menebus pupuk melalui Kartu Tani, data pemilikan lahan yang belum sesuai, dan lain-lain, harus segera dilakukan langkah penyelesaian, agar petani di Kabupaten Wonogiri mendapat kepastian memperoleh pupuk pada setiap musim tanam.

Pertemuan tersebut menghadirkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), para distributor pupuk, KPL ( Kios Pupuk Lengkap), Ketua Gapoktan dan Kelompok Tani yang bersentuhan langsung dengan para petani, serta pihak BRI selaku operator EDC dan kios BRI-Link. 

Asisten Manajer Bisnis Mikro Bank BRI Cabang Wonogiri Abdus Shoheb menyampaikan sejumlah perubahan mekanisme dan sistem penebusan melalui Kartu Tani. Yang terutama adalah, penghapusan biaya transaksi sebesar Rp 3.000,-.

“Semenjak tanggal 25 Februari 2018, setor tunai di KPL atau Bri-Link bebas biaya alias gratis. Ini harus diketahui seluruh petani pengguna Kartu Tani,” paparnya.

Artinya seluruh biaya transaksi ditanggung BRI, dan KPL atau Bri-Link akan mendapat cashback pada akhir bulan. Akan tetapi sistem ini hanya akan berlaku hingga bulan April 2019, karena untuk selanjutnya proses transaksi pupuk tetap gratis, tetapi pembagian fee berlaku otomatis, dengan pembagian fee kepada KPL atau Bri-Link sebesar Rp 1.500 per transaksi per petani per hari.

“Untuk selanjutnya, perlu juga diketahui bahwa mulai bulan April 2019, seluruh mesin EDC Bri-Link dan KPL sudah memiliki fasilitas multi payment, artinya Kartu Tani memiliki fasilitas transfer, pembelian pulsa, dan pengambilan tunai.”

Mencermati berbagai paparan yang disampaikan tersebut, Bupati Wonogiri akan melihat perkembangan di lapangan, dan menegaskan bahwa semua pihak agar dapat memaknai berbagai perubahan yang dilakukan sebagai wujud keberpihakan kepada petani.

(wd)