Pend & Budaya

HMI Berikan Edukasi Politik ke Pemilih Milenial, Tonggak Pembangunan Bangsa

Pend & Budaya

14 Februari 2019 14:34 WIB

Suasana acara diskusi dan deklarasi “Pendidikan Politik Generasi Milenial: Membaca Surakarta di tahun 2019"

SOLO, solotrust.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta menggelar diskusi dengan tema ‘Pendidikan Politik Generasi Milenial: Membaca Surakarta di tahun 2019’ di Meeting Room Rumah Makan Dapur Ndeso Mbak Yun, Banjarsari, Solo, Rabu (13/2/2019) siang. Mahasiswa diajak untuk menjadi pengawal Pemilu damai dan bersih.

Dalam diskusi yang dihadiri ratusan anggota HMI dan kalangan milenial lainnya dari berbagai perwakilan kampus-kampus di wilayah Solo dan sekitarnya ini menghadirkan dua orang narasumber, yakni, Lukman Hakim yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Okta Hadi Nurcahyono seorang dosen pendidikan Sosiologi Antropologi UNS.



Ketua Umum HMI Cabang Surakarta, Brilian Kusuma Ardi menuturkan, melalui diskusi ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada pemuda HMI utamanya terhadap informasi palsu atau lebih akrab di kalangan milenial dengan sebutan hoaks, dalam konstelasi politik ini bagaimana menyikapi isu Suku Agama dan Ras yang kerap digembor-gemborkan agar mereka tidak tersesat dalam pusara yang salah. HMI pun menegaskan tidak berada dibawah partai politik dan kepentingan kubu manapun.

“Pemuda seharusnya memainkan peran, dapat mengubah wajah dunia perpolitikan bangsa ini, menjadi kian bersih, demokratis dan penuh optimisme dengan pemikiran yang jernih, Anak muda saat ini harus lebih dapat memfilter kabar yang tersebar khususnya di media sosial. Sehingga mereka dapat menentukan pilihan sesuai hati nurani dan tidak termakan isu hoaks dan SARA, melainkan melihat bagaimana kinerja masing-masing Pasangan Calon Presiden dan wakil presiden. Dan pilihan mereka menjadi rahasia mereka kami tidak menginstruksikan memilih siapa, kami mengedepankan bagaimana bangsa ini terus bisa maju dan terus mengawal pembangunan,” ujar Brilian saat ditemui solotrust.com di sela acara.

Menurutnya, dengan proporsi dalam Pemilu sebsar 34,2 persen, pemuda atau kalangan milenial ini diharapkan dapat membawa angin segar perubahan dan penentu masa depan bangsa ini. Karena itu, komitmen moral dan edukasi politik perlu ditanamkan sejak dini supaya tidak mudah terjebak dalam kubangan pragmatisme.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan sebuah deklarasi sebagai komitmen dan sikap penolakan terhadap hoaks dan isu SARA yang dibacakan oleh Ketum dan diikuti seluruh hadirin. Adapun poin-poin dalam deklarasi antara lain. HMI Cabang Surakarta menolak secara tegas kampanye SARA, HMI Cabang Surakarta berkomitmen melawan hoaks dan informasi fitnah.

“HMI Surakarta siap mengawal pemilu damai, HMI Surakarta akan terus mendukung dan mengawal pembangunan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, demi kemajuan bangsa dan negara serta HMI Cabang Surakarta menolak kekerasan dalam bentuk apapun atas nama SARA,” tegas dia.

Brilian juga berpesan kepada kalangan milenial agar tidak melewatkan kesempatan hak pilih yang dimiliki untuk memberikan suara pada 17 April mendatang untuk bangsa dan negara Indonesia  semakin maju ke depannya.

“Harapannya juga, suara milenial diapresiasi dan didengarkan serta kebuhan mereka dapat terfasilitasi,” pungkas dia. (adr)

(wd)