Hard News

Wali Kota Resmikan Hunian Subkomunal RISHA Semanggi

Jateng & DIY

8 Februari 2019 18:13 WIB

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meresmikan Purwarupa Hunian RISHA di Kompleks Rusunawa Semanggi. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com – Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meresmikan Purwarupa Hunian Subkomunal RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang terletak di Kompleks Rumah Susun Semanggi, Solo, Jumat (8/2/2019).

Peresmian itu dilakukan bersama Kepala Puslitbang Perumahan dan Permukiman (Puskim) Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arief Sabaruddin.



Hunian transit penataan kawasan itu sebagai bagian dari kegiatan penataan kawasan kumuh Semanggi. Pasalnya, Pemerintah Kota Surakarta menetapkan kawasan kumuh di Semanggi menjadi prioritas penanganan dan percontohan penataan untuk mencapai target 0 persen kawasan kumuh.

“Puskim Balitbang PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta membangun purwarupa model hunian subkomunal. Hunian Subkomunal sistem RISHA ini merupakan hunian transit pertama yang dibangun bagi warga yang terkena penataan kawasan,” kata Kepala Puskim Arief Sabaruddin kepada wartawan di sela acara.

“Pembangunan purwarupa ini merupakan bentuk Pengembangan Model Penanganan Kawasan Kumuh berbasis kemitraan dengan menerapkan teknologi perumahan permukiman di kawasan Semanggi Kota Surakarta," tambahnya.

Arief menjelaskan, model hunian subkomunal merupakan sistem penyediaan kelompok hunian vertikal 2 ½ lantai tipe 36+ dengan total 56 unit hunian yang dikelompokkan secara komunal kecil menjadi subkomunal A,B,C.

Pembangunan hunian menggunakan teknologi konstruksi pracetak sistem RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Menurutnya, pembangunan tiap unit hunian tersebut menelan biaya senilai Rp118 juta.

“Kualitasnya premium, lantai keramik, kamar mandi keramik, hiasan batu, kalau bisa memberi baik kenapa tidak,” ucapnya.

Arief berharap pembangunan ini diharapkan dapat direplikasi di Kota Solo maupun kota-kota lainnya di Indonesia. Ia pun menantang Wali Kota untuk menata kawasan-kawasan kumuh lainnya dengan konsep serupa.

“Ke depan ini bisa menjadi role model pendekatan penataan kawasan kumuh tanpa menggusur,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota mengaku bakal tegas dalam memotinor hunian subkomunal agar lingkungan dapat terjaga. Menurut Rudy, sapaan akrab Wali Kota, bangunan RISHA ini begitu luar biasa untuk tempat tinggal sementara warga terdampak penataan.

Di samping itu, Rudy mengusulkan pembangunan fasilitas tempat jemuran di lokasi berbeda agar kawasan kerapiannya dan kebersihannya tetap terjaga.

“Tentunya kami tegaskan untuk monitor terus supaya pemanfaatan dan pengelolaannya sesuai dengan namanya Rumah Instan Sehat Sederhana membuatnya cepat dan sederhana namun lingkungannya sehat,” kata Rudy.

Adapun pembangunan hunian subkomunal RISHA mendapat dukungan dari berbagai pihak di antaranya Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; KOTAKU Kota Surakarta, Arsitektur Komunitas, PLN, PDAM, dan warga Semanggi. (adr)

(way)