Hard News

Dipicu dari 4 Penantang Cakades dari Luar Daerah, Puluhan Warga Demo

Jateng & DIY

5 Februari 2019 07:06 WIB

Warga di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten demo di depan kantor Kepala Desa Gedongjetis.

KLATEN, solotrust.com- Puluhan warga di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten menolak kedatangan calon kepala desa (cakades) dari luar daerah, dalam pemilihan kepala desa secara serentak yang akan diselenggarakan pada Maret 2019 mendatang.

Dengan membawa poster bertuliskan penolakan calon kepala desa dari luar daerah mendatangi kantor Kepala Desa Gedongjetis. 



Aksi warga tersebut, dipicu adanya empat orang cakades yang mengikuti penjaringan calon kepala desa di desa setempat.

Sesampai di balai desa, mereka melakukan orasi. Dalam orasinya, mereka mengecam oknum BPD setempat yang melakukan penggalangan cakades masuk ke Desa Gedongjetis.

Selain itu, mereka juga mendesak panitia penjaringan, kepala desa  serta pihak pemerintah kecamatan untuk melakukan mediasi.

“Mereka tidak puas dengan kedatangan calon kepala desa yang ikut mendaftarkan di desa ini. Warga di sini menghendaki calon calon kepala desa dari daerahnya sendiri,” jelas Camat Tulung Rahmad Sugiarto, saat ditemui solotrust.com seusai mediasi dengan Muspika, Senin (4/2/2019).

Rahmad mengatakan, dari hasil mediasi tersebut panitia penjaringan cakades bersama muspika sepakat akan mendatangi empat calon kepala desa dari luar Desa Gedongjetis untuk mengundurkan diri dari pencalonan.

“Kami sudah membentuk tim yang akan menuju ke rumah cakades tersebut. Ya, kami memohon cakades dari luar desa ini untuk berbesar hari mengundurkan diri. Namun, apabila tidak mau itu hak mereka para calon, kami tidak memaksa karena sudah diatur dalam undang- undang,”kata dia.

Kendati demikian, kata Rahmad, panitia penjaringan cakades dan muspika tidak mempunyai wewenang untuk mendesak para calon kepala desa tersebut untuk mundur. Sebab hal itu sudah diatur dalam undang undang, yakni, No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

“Jelas kami tidak bisa maksa mereka para cakades dari luar daerah masuk atau ikut mendaftar ke Desa Gedongjetis. Kami bersama tim hanya ingin memohon saja, bila tidak mau ya sudah,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator aksi, Dedy Tuhono mengatakan,warga aliansi Desa Gedongjetis menolak kehadiran mereka para calon kepala desa dari luar daerah. Hal ini, dipicu ada muatan politik dari oknum BPD yang mengalang cakades masuk ke Desa Gedongjetis.

 “Ini ada muatan politik dari oknum BPD itu. Jadi keluarga mereka yang memiliki pendidikan sarjana untuk ikut mendaftar menjadi calon kepala desa disini. Ini warga disini jelas menolak,”pungkasnya. (Jaka)

(wd)