Hard News

Saat Ngopi Bareng, Bupati Ajak Relawan Ikut Sukseskan Pemilu

Jateng & DIY

1 Februari 2019 21:07 WIB

Dosen UGM yang juga fasilitator sekolah sungai Kabupaten Klaten, Prof Suratman, saat menghadiri ngopi bareng bersama bupati dan apara relawan.

KLATEN, solotrust.com- Guna menyampaikan program dan aspirasi dari para relawan tentang kebencanaan di wilayah Kabupaten Klaten, Bupati Klaten menggelar acara ngopi bareng di rumah dinas bupati.  Acara yang dikemas dialog interaktif ini demi kemajuan Kabupaten Klaten.

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, program ngopi bareng ini sebagai media untuk menyampaikan program  pemerintah kabupaten dan aspirasi dari para relawan kepada pemerintah yang dikemas dalam dialog interaktif ngopi bareng.



“Saya sangat berterimakasih kepada para relawan yang sudah bekerja dengan baik. Meskipun begitu, namun kita semua tetap waspada adanya bencana alam,”katanya kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).

Acara yang digelar untuk kali kedua ini, bupati menyampaikan, bahwa para relawan juga harus bisa mensukseskan pilkades serentak pada 13 Maret  dan pemilu pada April 2019 mendatang.

“Mari kita sukseskan pemilu yang akan datang,” ujar dia. 

Selain itu, bupati juga meminta kepada para relawan untuk siap siaga dalam menghadapi bencana alam yang sewaktu waktu terjadi.

“Kita semua mesti waspada dengan bencana alam. Apalagi Gunung Merapi sering mengeluarkan lava pijar, tentunya kita waspada,” kata Bupati.

Terkait ini, Dosen UGM yang juga fasilitator sekolah sungai Kabupaten Klaten, Prof Suratman, saat menghadiri ngopi bareng bersama bupati dan apara relawan mengatakan, perlunya adanya pendidikan kebencaan bagi sekolah / mulai dari tingkat tk hingga perguruan tinggi.

“Klaten ini ada bencana banjir, angin gempa serta erupsi merapi. Kita mesti waspada,”kata dia.  

Menurutnya, apabila usulan terkait pendidikan kebencanaan masuk kurikulum sekolah direspon oleh pemerintah pusat, maka akan lebih ringan saat menghadapi bencana alam.

“Pada saat itu kami sudah mengusulkan adanya kurikulum kebencanaan masuk sekolah. Kalau itu respon saya kira ya, para siswa itu akan lebih mengetahui kebencaan,”pungkasnya. (Jaka)

(wd)