Hard News

Ribuan Umat Kristiani dan Sejumlah Tokoh Hadiri Perayaan Natal Oikoumene 2019 di Solo

Jateng & DIY

29 Januari 2019 06:34 WIB

Uskup Agung di Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Dr Robertus Rubiyatmoko saat memberkan renungan dalam perayaan Natal Oikoumene di Gedung Graha Saba, Solo, Senin (28/1/2019).

SOLO, solotrust.com - Ribuan Umat Kristiani di Kota Surakarta menghadiri perayaan Natal persekutuan Oikoumene di Gedung Graha Saba, Solo, Senin (28/1/2019) malam. Natal Oikoumene tahun ini mengusung tema "Yesus Hikmat Bagi Kita”.

Perayaan Natal turut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) tingkat kabupaten/kota, diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, perwakilan dari unsur TNI/Polri, anggota DPR RI Aria Bima hingga maestro keroncong asal Kota Bengawan, Waldjinah juga tampak hadir beserta segenap jajaran penasehat dan pengurus Oikoumene. Mereka juga turut dalam penyalaan lilin bersama dengan diiringi lagu Holy Night oleh empat musisi wanita asal Solo dan acara dibuka dengan doa oleh Pendeta Honggo Effendi.



Pada kesempatan itu, homili dan renungan Natal dibawakan oleh Uskup Agung dari Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Dr Robertus Rubiyatmoko. Dalam renungannya uskup menyampaikan, betapa pentingnya keterlibatan dalam mengisi kehidupan di dunia. Ia berpesan agar umat berani untuk berbagi dan mewartakan kabar gembira bagi orang lain. Sebagaimana Yesus berbagi kepada mereka yang kelaparan.

 “Bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita, semisal keluarga, kemudian jika ada tetangga yang membutuhkan bantuan hendaknya kita mengulurkan tangan, hingga masyarakat terluar sekalipun,” ujar Uskup Monsnyur Robertus di hadapan ribuan umat.

Selain itu, uskup meminta sebagai umat manusia hendaknya mengedepankan sikap saling mengasihi, yakni bukan dengan mengurung orang melainkan memberikan pembebasan. Dan terakhir adalah memberitakan pengelihatan bagi orang buta, yang artinya umat harus dapat memberikan jalan yang baikdan terang bagi sesama dengan tidak menyesatkan ke dalam hal-hal negatif.

“Kita harus membuat orang yang tertindas merasa lebih hidup. Dan jauhi fitnah, jauhi kata-kata buruk, jauhi ancam mengancam, jangan suka memojokkan orang lain. Tugas kita memancarkan cahaya dan sinar bukan sebaiknya menimbulkan kegelapan bagi orang lain, itulah hikmat Tuhan Yesus,” kata uskup.

Di samping itu Uskup Agung Monsinyur Robertus juga menyinggung soal Pemilu yang akan tiba dalam waktu dekat. Uskup meminta masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dalam memilih presiden dan wakilnya supaya dilakukan dengan penuh kebijakan, tepat, tidak grusa-grusu tapi dengan suara hati.

“Ini menjadi penting, kita orang kristiani harus menyumbangkan sesuatu bagi bangsa ini, untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dengan memilih pemimpin yang baik, membela kepentingan rakyat, sungguh-sungguh menyejahterakan rakyat, serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan ini,” terangnya.

Kemudian, setelah renungan dari Uskup, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh tiga tokoh agama, diantaranya Romo Kevikepan Surakarta Antonius Saptana Hadi, Pendeta Anton karundeng, dan Pendeta muda Justus Budhianto.

“Untuk bapak presiden, Gubernur, Bupati, Wali Kota, kiranya Tuhan terus mempimpin mereka dalam mengambil keputusan dan kebijakan agar bangsa ini damai tentram dan sejahtera,” kata Justus Budhianto.

 “Aaamiiin,” sahut umat yang hadir.


Sementara itu, Ketua Pembina Oikoumene Surakarta FX. Hadi Rudyatmo menekankan, bila Tuhan berada di atas segalanya, umat tidak perlu takut dalam situasi dan kondisi apapun. Ia menegaskan umat kristiani harus memiliki mental yang kuat.

“Lebih baik miskin harta daripada miskin mental, miskin harta menjadi berkat, miskin mental menjadi musibah, kita arus mengabdi kepada Tuhan, tidak hanya mencari kekayaan” tukasnya.

Menyinggung soal Pemilu, Rudy meminta kepada para umat yang hadir agar menyukseskan Pemilu Presiden dan legislatif 17 April 2019 mendatang. Menurutnya, pesta demokrasi adalah pesta yang sangat membahagiakan karena merupakan momentum bagi masyarakat untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia. Pria yang juga menjabat Wali Kota Surakarta itu pun menegaskan bila pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.

 “Nanti kalau bapak ibu mau piknik, pikniknya hari Kamis saja nggih, ampun hari Rabu, biasanya kalau libur nanti milih piknik, nanti yang tidak hadir bisa ketahuan. Yang jelas saya berpesan jangan Golput!, kita harus bijaksana, itulah hikmat Yesus bagi kita,” tegas Rudy.


Setelah prosesi ibadah dan perayaan selesai acara dilanjutkan dengan menikmati jamuan makan malam dan ramah tamah seluruh umat. Berbagai macam hidangan disediakan, salah satunya menu tradisional nasi liwet. (adr)

(wd)