Pend & Budaya

Ramai, Mahasiswa ISI Surakarta Gelar Hajatan di Kampus

Pend & Budaya

25 Januari 2019 06:01 WIB

Pengunjung melihat Hajatan Mahasiswa ISI Surakarta.

SOLO, solotrust.com - Mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta angkatan 2017 yang tergabung dalam Dksixkasik menggelar Hajatan di Gedung Balai Ekspresi Sungging Prabangkara, Kampus II ISI Surakarta, Mojosongo, dua hari berturut-turut pada Kamis (24/1/2019) hingga Jumat (25/2019).

Hajatan di sini bukan dalam arti sebenarnya, hajatan yang digelar mahasiswa ISI merupakan hari pajang tugas akhir semesteran. Para mahasiswa memamerkan karyanya dalam dunia seni rupa dan desain.



Bagas Aji Mahardika selaku Ketua Pelaksana Hajatan menjelaskan, karya pang dipajang meliputi materi branding desa wisata, tipografi nussantara, dan boardgame indonesia.

"Dalam dunia seni rupa dan desain, aktivitas berpameran termasuk bagian dalam berproses dan belajar itu sendiri," kata dia kepada solotrust.com di sela acara.

Bukan hanya tahun ini saja, pameran serupa pernah digelar pada tahun lalu, pameran itu sukses mengubah gedung yang baru setengah jadi menjadi ruang pameran unik dan berisi kegiatan workshop, musik dan video motion.

Lanjut dia, dalam gelaran Hajatan tahun ini, Dksixkasik membuat konten yang berbeda dari tahun sebelumnya. Pameran yang diikuti oleh 50 mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta angkatan 2017 itu menampilkan sebanyak 70 karya dengan mengangkat lokal konten nusantara.

Sementara itu, Rendya Adi Kurniawan selaku Dosen Pembimbing menguraikan, lewat karya desain berupa branding 11 desa wisata dari enam daerah berbeda, tipografi nusantara, dan boardgame Indonesia mereka memenuhi tugas mata kuliah di semester III.

"Karya ini sebagai tugas mata kuliah desain piktogram dan identitas korporasi, tipografi nusantara, dan ilustrasi terapan. Mereka menyesuaikan dengan keunikan dan potensi yang dimiliki desa tersebut," terang dia

Adapun 11 desa wisata berlokasi di 6 Kabupaten di wilayah Solo Raya meliputi, Desa Selo dan Tumang di Kabupaten Boyolali, Desa Pogog dan Girimulyo di Kabupaten Wonogiri, Desa Cokro dan Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa, Desa Kliwonan dan Pilang di Kabupaten Sragen, Desa Pancot dan Girilayu di Kabupaten Karanganyar, dan serta Desa Wirun di Kabupaten Sukoharjo.

Kemudian, untuk tugas akhir mata kuliah ilustrasi terapan, mahasiswa menampilkan 20 prototype desain boardgame yang mengetengahkan tema kearifan lokal nusantara, seperti boardgame aksara Jawa, Tarung Demit, Senjata Tradisional, Cerita Rakyat, Bahari Nusantara, dan Wayang Purwa.

"Sedangkan tugas akhir mata kuliah tipografi Nusantara menampilkan 50 jenis font karya mahasiswa berupa font bertema vernakular, ekspresi, dan fotografis," papar dia.

Di samping itu, dalam Hajatan juga diisi workshop oleh Hompimpa Boardgame dengan topik seputar proses perancangan dan mengupas boardgame karya dari mahasiswa serta acara pendukung berupa hiburan musik ambient hits tahun 2000an oleh Stafa 2000.

Pada kesempatan yang sama, Asmoro Panindias selaku Kaprodi DKV menambahkan, kegiatan ini sekaligus sebagai pre event dari pameran besar yang diselenggarakan di luar kampus pada bulan Maret besok dan megiatan pameran tugas akhir mata kuliah diharapkan menjadi wadah mahasiswa dalam berkarya.

"Hajatan ini diharapkan merespon dan menjadi solusi bidang ilmu desain komunikasi visual untuk mengangkat potensi lokal nusantara, khususnya wilayah Solo Raya dan sekitarnya," tutup Asmoro. (adr)

()